Tak ada seorang pun yang menolak jika peluncuran itu merupakan peristiwa penting. Pasalnya, ini merupakan sejarah perusahaan swasta yang mengoperasikan roket dan moda transportasi luar angkasa untuk membawa astronaut keluar dari orbit bumi.
Tetapi komentar Trump tersebut seolah membingkai pencapaian tersebut sebagai perlombaan luar angkasa abad ke-21.
Sejumlah kalangan menilai pidato Trump meminjam jenis-jenis propaganda para pejabat AS sepanjang era 50-an dan 60-an untuk membenarkan pengeluaran miliaran dolar dana publik untuk gerakan-gerakan besar dan luar angkasa. Kesamaan ini pun tidak luput dari pesaingnya di era perang dingin, Rusia.
"Histeria yang muncul setelah kesuksesan peluncuran pesawat ruang angkasa Dragon Crew sulit dipahami," ujar juru bicara badan ruang angkasa Roscosmos Rusia Vladimir Ustimenko saat menanggapi komentar Trump.
Namun, tetap saja ia memuji tonggak sejarah baru AS dan menyebut peluncuran roket luar angkasa itu luar biasa. Dalam kesempatan itu, ia juga tidak mau kalah dengan kebanggaan Trump dengan rencana luar angkasa Rusia di masa depan.
"Kami juga tidak akan berpuas diri. Kami akan menguji dua roket baru tahun ini, dan tahun depan kami akan melanjutkan program bulan kami. Ini akan menarik," katanya.
Dilansir The Verve, sejak menutup program pesawat ulang-aliknya pada tahun 2011, NASA mengandalkan Rusia dan pesawat ruang angkasa Rusia, Soyuz untuk mengangkut para astronaut Amerika ke dan dari ISS.