Selepas pertandingan komisi wasit NBA mengklarifikasi bahwa keputusan wasit yang bertugas di pertandingan itu keliru. Terapi klarifikasi itu tetap tak mengubah hasil pertandingan.
"Jangan salahin wasit, kemarin LeBron James aja lagi lay up tangannya ditepok, mustinya foul, sampai dia begini-begini. Human error. Makanya nanti implementasi dengan VAR kaya di Piala Dunia, jadi kita mengurangi penuduhan wasit yang kurang-kurang, kasihan mereka punya keluarga," ujarnya.
Penerapan VAR tersebut diyakini Erick dapat membantu menghadirkan rasa aman bagi klub-klub sepak bola untuk berinvestasi lebih jauh dalam operasional mereka. Meski demikian, dia mengakui bahwa upaya membersihkan sepak bola bukanlah hal yang mudah.
"Klub-klub juga bisa berinvestasi lebih baik, dia merasa uang yang dikeluarkan tidak ada kerugian di lapangan. Nah itu semua harus bersih. Tidak mudah," kata Erick.
Karena itu, Erick memberi peringatan kepada para voters yang memiliki hak suara dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 16 Februari nanti bahwa tidak masalah bila mereka takut dengan upanya bersih-bersih sepak bola Indonesia.
"Kalau saya berharap ini pakai hati. Mau enggak kita, kalau enggak ya jangan, karena saya mau bersih-bersih. Kalau pada takut ya jangan," ujarnya.
Erick Thohir dan empat calon ketua umum PSSI lainnya akan bersaing memperebutkan 87 suara dari para voters dalam KLB PSSI yang akan berlangsung pada 16 Februari mendatang.
(Redaksi)