Senin, 6 Mei 2024

Optimisme Brexit Inggris dan Dampaknya Bagi Indonesia

Jumat, 31 Januari 2020 14:9

IST

Pasca-Brexit, ia menegaskan Inggris akan tetap melanjutkan impor tersebut menurut skema FLEG-T VPA atau perjanjian antara Uni Eropa-Indonesia terkait penjualan kayu yang berkelanjutan sesuai dengan aturan di negara Eropa yang membeli.

"Inggris dan Indonesia sudah berbisnis dengan persyaratan WTO, jadi hubungan perdagangan kedua negara tetap sama (pasca Brexit). Kami telah menandatangani perjanjian yang mirip dengan perjanjian UE tentang kayu legal, untuk menjamin keberlangsungan. Dan kami telah meluncurkan Tinjauan Perdagangan Bersama bersama, untuk mencari tahu di mana peluang masa depan kita berada," kata Jenkins.

Jenkins menuturkan Brexit juga memberikan kesempatan bagi Inggris untuk membuka diri lagi terhadap para pendatang. Ia menuturkan baru-baru ini Inggris menerapkan kebijakan yang mengizinkan mahasiswa internasional bisa tinggal dan bekerja selama dua tahun setelah menyelesaikan studinya di negara Eropa barat itu.

Setelah tertunda selama empat kali, Inggris akhirnya resmi keluar dari Uni Eropa pada hari ini, Jumat (31/1), sekitar pukul 23.00 waktu lokal.

Jenkins menuturkan hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson karena berhasil merealisasikan keinginan rakyat Inggris dalam referendum Brexit pada 2016 lalu.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul “Inggris Ungkap Keuntungan Brexit bagi Indonesia.”

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait