Capres nomor 1 itu menyarankan agar persoalan di Papua diselesaikan secara tuntas melalui pendekatan persuasif.
"Masalahnya [bukan] dengan kekerasan, ada beda pandangan masalah utama tidak ada keadilan di tanah papua, jadi tujuan bukan semata-mata mentiadakan kekerasan, damai itu ada keadilan. Jadi caranya bagaimana? Atas semua peristiwa pelanggaran HAM terjadi dilakukan penyelesaian dengan tuntas," ungkap Anies Baswedan.
Menanggapi keduanya, Prabowo menegaskan bahwa dia setuju soal pendekatan melalui pendekatan persuasif.
Dia juga merespons pernyataan Anies bahwa permasalahan di Papua tidak sederhana, sebab ada beberapa faktor ideologi hingga geopolitik.
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menilai debat capres perdana yang diselenggarakan KPU berlangsung seru.
Najmuddin melihat, tersaji debat sengit antara capres nomor urut dua Prabowo Subianto versus capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan.
Dia juga melihat keseruan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo versus Prabowo.
Najmuddin menyebut, debat seru antara Anies dan Prabowo dimulai dari pembahasan mengenai isu hak asasi manusia (HAM) di Papua.
Lalu mereka juga menyuguhkan tensi panas saat membahas mengenai kualitas demokrasi yang memyerempet kepada putusan MK yang salah secara etik untuk meloloskan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres pendamping Prabowo.
Prabowo pun menjawabnya dengan menyebutkan demokrasi selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo baik-baik saja.