"SDA yang melimpah dan SDM yang profesional apabila digabungkan akan menjadi kekuatan luar biasa," tambahnya.
Dalam enam tahun terakhir, lebih dari 40 persen investasi yang masuk ke Indonesia mengalir ke sektor manufaktur.
Hal ini menunjukkan tren positif dan memberikan peluang besar bagi Kaltim untuk menjadi pemain utama dalam industri ini.
"Arah pembangunan ekonomi dan industri jelas harus mengarah ke manufaktur," tegas Agusriansyah.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Agusriansyah mendorong beberapa langkah strategis:
- Perencanaan Jangka Panjang: Pemerintah daerah diharapkan menyusun program jangka menengah dan panjang untuk mendukung pengembangan industri manufaktur, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga insentif investasi.
- Peran Aktif BUMD: Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus lebih aktif dalam memanfaatkan potensi SDA lokal untuk mendukung pertumbuhan manufaktur.
- Kemitraan dengan Swasta: Mendorong kolaborasi antara BUMD, pelaku usaha lokal, dan investor untuk membangun ekosistem manufaktur yang berkelanjutan.
Manfaat bagi Kaltim