POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kaltim telah dilantik. Prosesi itu digelar di salah satu hotel berbintang di bilangan Jalan Untung Suropati, Samarinda, Kaltim, Rabu malam (24/2/2021). Seusai kegiatan, Ketua HIPMI Kaltim, Bakri Hadi kepada awak media mengatakan pengurusnya telah memiliki beberapa program. "Salah satu fokus saya tentunya pembenahan internal," ujar Bakri menjelaskan. Lanjut dia, program lainnya dari HIPMI yakni, membuat kegiatan dialog bersama stake holder dua bulan sekali bernama kaltim bisnis reveiw (kbr). "Disini kami akan diskusikan beragam masalah bisnis, ekonomi dan terkait pembangunan di Kaltim," imbuhnya. Dalam acara tersebut rencananya, semua yang hadir adalah nara sumber kendati ada narasumber yang memberikan gambaran persoalan dan solusinya secara konperhensif. "Output dari diskusi nantinya jadi petisi dan rekomendasi untuk pemprov selama dua bulanan, karena program ini dibuat dua bulan sekali," ungkapnya. Ditambahnya lagi, dirinya juga sedang berkomunikasi bersama instansi Perbankan dengan sasaran mahasiswa yanh punya keingan menjadi pengusaha. Program ini akan dijalankan di kampus Poltanesa Samarinda Seberang. Setelah itu nantinya program ke kampus itu dilanjut ke seluruh perguruan tinggi lainnya di Kaltim. "Selama periode pengurus 3 tahun kedepan, 300 pengusaha akan dicetak di HIPMI," bebernya. Bahkan, HIPMI yang akan memiliki sekretariat baru di Jalan Sirad Salman, Samarinda itu akan membuat majalah. Kendati saat ini masih dalam situasi pandemi Covid 19, dan banyak pengusaha ikut terdampak terlebih di sektor infrastruktur, namun disebutnya kondisi ini bisa semakin menguatkan HIPMI sebagai wadah pengusaha muda. "Pandemi ini menjadi kekuatan buat kami. Sehingga ketika situasi menjadi normal, kamilah para juara yang berhasil bertahan," tuturnya. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, dirinya berharap kesempatan dan peluang baik hadir menghampiri. Sementara untuk prioritas sektor bisnis yang berpotensi tinggi. HIPMI akan mulai mendukung induatri non sumber daya alam. "Sektor usaha pariwisata pastinya ditingkatkan. Kaltim punya wisata pantai dan terumbu karang di Berau. Pertanian juga seperti produk holtikultura untuk komoditas ekspor akan kami dorong," pungkasnya. (001)