Namun menurut Sandi, hal itu harus ditempuh pemerintah Indonesia. Pasalnya, jika tidak, dampak ekonomi bagi Indonesia malah semakin bertambah panjang.
"Mungkin [kesehatan] enggak populer sesaat, tapi ini kita tangani dulu. Pastikan bahwa kita bukan lagi mendaki, tapi sudah mencapai puncak dan lagi turun dalam pertarungan melawan Covid-19. Baru kita relaksasi Covid-19 ini secara bertahap," ujar Sandi.
Pemerintah belakangan mengeluarkan kebijakan yang menuai polemik karena dinilai membingungkan masyarakat. Kebijakan pelonggaran moda transportasi dari pemerintah pusat, misalnya, tak sejalan dengan semangat PSBB yang diterapkan di beberapa daerah.
Kasus corona sementara itu terus meningkat. Hingga Kamis (14/5) tercatat penderita positif corona mencapai 16.006 kasus. Sebanyak 1.043 orang di antaranya meninggal dan 3.518 orang dinyatakan sembuh.
Sementara BNPB mewanti-wanti pekan depan jumlah kasus bisa meningkat tajam seiring tes massal di beberapa daerah yang berjalan sepekan terakhir. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Sandiaga Sentil Para Pembisik 'ABS' Agar Adaptasi New Normal"