Sabtu, 23 November 2024

Pilpres 2024

Profil dan Kronologi Kematian Harun Al Rasyid, tak Seperti yang Diungkapkan Anies di Debat Capres

Jumat, 15 Desember 2023 10:26

Potret Harun Al Rasyid (kiri) dan Didin Wahyudin. Ternyata, Harun bukanlah pendukung Prabowo Subianto, seperti yang diungkapkan Anies Baswedan. (ist)

POLITIKAL.ID - Pernyataan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, tentang sosok Harun Al Rasyid, saat debat capres perdana, Selasa (12/12), menuai polemik.

Anies Baswedan dituding tidak menyampaikan kebenaran yang sebenarnya, di mana eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut Harun Al Rasyid adalah pendukung Prabowo Subianto, yang tewas tertembak.

Pada debat capres tersebut, nama Harun Anies singgung saat dia menjelaskan jika hukum dan keadilan saat ini tumpul ke atas dan tajam ke bawah.

Anies menyebut Harun Al Rasyid adalah salah satu pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

“Yang menuntut keadilan saat itu, protes hasil pemilu. Apa yang terjadi? dia tewas. Sampai hari ini tidak ada kejelasan,” ucap Anies Baswedan.

Diketahui, empat tahun lalu, bentrok antara massa dan aparat gabungan Brimob Polri dan TNI terjadi 21 dan 22 Mei 2019. 

Bentrok terangkai dengan aksi-aksi demonstrasi di depan Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, menolak hasil pemilu. 

Dari lokasi itu, bentrokan merembet ke  kawasan Tanah Abang dan juga Slipi, Jakarta Barat.                                                                                       

Harun Al Rasyid tercatat sebagai salah satu korban tewas akibat rangkaian kerusuhan 22 Mei 2019 itu. Harun berusia 15 tahun.

Harun Al Rasyid diketahui meninggal di Jembatan Slipi Jaya, Slipi, Jakarta Barat pada Rabu malam, 22 Mei lalu. 

Ia disebut terkena tembak lalu sempat dibawa ke RS Dharmais, Jakarta Barat. 

Sebelumnya namanya disebut sebagai korban yang dipukuli oleh anggota Brimob di depan masjid Al Huda, Kampung Bali. 

Peristiwa itu terekam dalam video yang kemudian viral.

Jenazah Harun diautopsi di rumah Sakit RS Polri Kramat Jati. 

Di tubuh Harun ditemukan luka tembak 

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati saat itu, Brigadir Jenderal Musyafak, mengatakan Harun mengalami luka tembak pada bagian lengan kiri atas hingga menembus dada.

Lalu, benarkah Harun Al Rasyid pendukung Prabowo, seperti yang diklaim Anies Baswedan?

Nyatanya, faktanya tak seperti yang diungkapkan jagoan Nasdem, PKS dan PKB di Pilpres 2024 itu.

Fakta membuktikan bahwa Harun Al Rasyid bukan pendukung Prabowo.

Hal itu disampaikan langsung oleh sang Ayah, Didin Wahyudin, yang mengatakan anaknya kala itu masih duduk di bangku SMP dan belum terlibat politik.

"Sehari-harinya sekolah, di SMP AA di Tanjung Duren, usia 15 tahun SMP kelas 1, belum terlibat politik, anak saya masih di bawah umur," ucap Didin.

Ya, ternyata Harun hanyalah anak berusia 15 tahun yang masih duduk di bangku SMP. 

Menurut pengakuan teman Harun, Angga, kala itu dirinya dan korban memang berada di lokasi kerusuhan namun bukan untuk ikut aksi. 

Pada Rabu 22 Mei 2019 siang, Angga dan Harun sempat makan bersama di sebuah warteg di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Harun mengajak Angga ke kawasan Slipi untuk melihat kerusuhan. 

"Dia bilang, 'Ayo kita lihat di Slipi yang perang (kerusuhan)'," ungkap Angga.

Saat kerusuhan di Jembatan Slipi Jaya pecah, Angga mengatakan paha Harun sempat terkena gas air mata dari polisi. 

Harun lantas mengajak Angga untuk pulang ke rumahnya agar luka dapat diobati.

Menjelang malam, Angga meminta Harun untuk kembali ke rumah. 

Tetapi, Harun menolak dan mengajak Angga kembali ke Slipi untuk menyaksikan kerusuhan. 

Keduanya lantas kembali ke Slipi menggunakan motor.

Namun, pada pukul 22.00 WIB, Harun dan Angga terpisah di lokasi kerusuhan.

Baru pada Kamis (23/5/2023) pagi, Angga dan ayah Harun, Didin Wahyudin, mendapat kabar Harun meninggal dunia di RS Dharmais, Slipi, Jakarta Barat. 

Berdasarkan hasil autopsi, Harun tewas akibat luka tembak di lengan kiri yang menembus sampai ke dada.

Setelah hampir satu setengah bulan usai Harun Al Rasyid tewas, Polda Metro Jaya membeberkan hasil rekonstruksi kasus Harun Al Rasyid

Direskrimum Polda Metro Jaya saat itu, Suyudi Ario Seto, mengatakan Harun ditembak dari jarak 30 meter dari sisi kanan. 

Tepatnya, kata Suyudi, pelaku menembakkan peluru ke arah Harun dari ruko di dekat flyover Slipi.

Karo Penmas Divisi Humas Polri saat itu, Dedi Prasetyo, membeberkan ciri-ciri pelaku penembakan. 

Dedi mengatakan ada saksi yang melihat pelaku menembak ke arah korban menggunakan tangan kiri. 

Menurut keterangan saksi, pelaku memiliki tinggi 175 cm dan rambut gondrong.

Berdasarkan penelusuran ini apa yang disampaikan Anies Baswedan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. 

Di sisi lain, usia dan status Harun yang masih anak sekolah, memastikan ia tak memiliki hak pilih dan tidak bisa disebut sebagai pendukung Prabowo. (redaksi)

Tag berita: