Dia menjelaskan, Marhaen adalah petani sederhana berbaju lusuh yang ditemui Bung Karno sedang bekerja di sawah.
Bung Karno menyapanya dan bertanya soal kehidupannya.
"Bung Karno menyebut namanya Marhaen. Marhaen seorang petani kurus kering. Dari situ Bung Karno merasakan tercetus ilham. Aku akan menamakan seorang yang bernasib malang seperti dia adalah Marhaein," ujar Rano.
"Bayangkan seorang Bung Karno bertemu seorang petani, tapi dia bisa menciptakan ideologi yang disebut Marhaenisme. Ini adalah hasil sebuah penemuan budaya," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Rano Karno Sebut Kebudayaan Adalah DNA Bangsa"