Jumat, 18 Oktober 2024

Pemkab Kukar

Singapura Tercatat 25.900 Penularan Covid-19, Dinkes Kukar Pinta Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan

Sabtu, 25 Mei 2024 19:13

POTRET - Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara./ Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara (Dinkes Kukar), Kusnandar melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), Supriadi angkat bicara mengenai lonjakan kasus covid-19 di Singapura yang melonjak. 

Diketahui, Terdapat 25.900 penularan Covid-19 tercatat dilaporkan di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 90 persen, bila dibandingkan dengan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.

Supriyadi meyakinkan bahwa, sepanjang maraknya informasi tersebut beredar luas. Belum ditemukan adanya tanda-tanda paparan virus covid-19 bakal mengalami lonjakan di daerah julukan Kota Raja itu.

“Teman teman di lapangan bilang belum ada lonjakan kasus mengenai covid 19, Sampai saat ini di Kabupaten Kukar sendiri masih terbilang aman,” ungkapnya saat dihubungi pada Sabtu (25/05/2024) siang.

Supraidi mengatakan, berdasarkan imbauan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Sehingga, hal ini dapat menjadi pencegahan terhadap penyebaran virus tersebut. Mengingat saat ini, lonjakan kasus Covid-19 di Singapura terus mendulang tinggi.

“Terus terapkan pola hidup sehat, selalu menggunakan masker ketika keluar, dan selalu mencuci tangan,” ungkapnya seraya mengimbau masyarakat.

Sebelumnya pihaknya, juga telah berhasil mendistribusikan vaksin kepada masyarakat Kukar sebesar 70 persen. Sehingga, kata dia, secara keseluruhan kekebalan masyarakat dinilai sudah terbilang cukup tinggi.

“Pada intinya, dari vaksin yang kemarin kita lakukan, itu membuahkan hasil yang sekarang,” terangnya.

Lanjutnya, Dinkes Kukar saat ini, tengah fokus memantau masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Yakni, dengan memastikan bahwa semua Prokes telah terpenuhi. Sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).

“Pihak kami terus melakukan pamantauan bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalan keluar negeri, terutama yang sedang ingin naik haji,” tandasnya.

(Advertorial) 

Tag berita: