"Merasa jadi superminister, merasa tahu semuanya, memborong, dan lain-lain. Ini tidak sehat, begitu," kata Amien.
Jokowi, kata Amien, tak boleh salah lagi memilih menteri saat melakukan reshuffle.
Ia pun menceritakan kekuasaan Soeharto selama 32 tahun.
Menurut Amien, selama Soeharto berkuasa, semua menteri-menterinya hanya mengiyakan dan memuji sang pemimpin.
Tidak ada menteri yang tidak memuji, hingga akhirnya tiba aksi protes rakyat besar-besaran pada 1998 silam. D
alam situasi itu para menteri malah berbalik badan dari Soeharto.
"Ketika gerakan rakyat sudah mengepung kekuasaan, sepertinya Pak Harto sulit bertahan, semua menterinya itu meninggalkan Pak Harto," kata Amien.
"Balik kanan. Tidak ada lagi di pikiran mereka membela Pak Harto kecuali satu orang yaitu: Saadilah Mursjid," imbuh Amien.
Amien mengibaratkan apa yang dialami Soeharto dan Saadillah itu seperti pesta nangka.