"Bantuan merupakan cadangan beras yang dikelola melalui Perum Bulog, yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah dalam upaya pengendalian inflasi, serta membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya terutama beras," jelasnya.

Perindustribusian beras yang dilaksanakan merupakan lanjutan dari bantuan yang telah dilaksanakan sebelumnya, dengan sasaran keluarga penerima manfaat berdasarkan data dari Kementerian Sosial RI.

"Persoalan pangan ini sesungguhnya sangat komplek dan senantiasa berkaitan dengan faktor sosial, ekonomi, hingga kesehatan. Untuk itu patut menjadi perhatian kita bersama, karena pemerintah tidak mungkin dapat mengatasi sendiri tanpa mendapat dukungan dari pihak lain," ucapnya.

Ia berpesan agar para pengusaha bisa bersinergi untuk mengoptimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilitas harga pangan.

Lalu, mendorong produksi, yang berdampak pada keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi dalam rangka menjaga inflasi.

"Kepada masyarakat penerima manfaat, saya berharap bantuan ini dapat kiranya meringankan dan mengurangi beban pengeluaran, dan membantu menekan angka kerawanan pangan, kemiskinan dan kasus stunting serta gizi buruk di tengah masyarakat," harapnya. (ADV/Diskominfo Samarinda)