"Setelah kewalahan di medan perang, Moskow sekarang mengadopsi strategi pengecut dan tidak manusiawi yang menghukum pria, wanita, dan anak-anak Ukraina," katanya.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, men-tweet bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil merupakan kejahatan perang, menyusul komentar serupa dari AS.
Sebelumnya Parlemen Eropa mengategorikan Rusia sebagai "negara sponsor terorisme" atas serangannya terhadap Ukraina.
Segera setelah resolusi parlemen disahkan, situs web parlemen di Strasbourg tidak bisa diakses. Para pejabat EU menyebutnya sebagai serangan oleh peretas "pro-Kremlin".
Sebagai informasi, "Pro-Kremlin" artinya orang-orang pro cabang eksekutif pemerintah Rusia atau Uni Soviet, khususnya dalam urusan luar negerinya.
benteng Moskow, termasuk di dalam temboknya kantor-kantor utama Rusia dan, sebelumnya, pemerintah Soviet. (Redaksi)