Klaim Rusia ini mengundang keraguan dari banyak ahli lantaran penggunaan vaksin tersebut tidak melalui tahap uji klinis terlebih dahulu.
Keraguan banyak ahli tidak menghentikan langkah Moskow untuk menggunakan vaksin.
Mereka menyebut vaksin Sputnik V telah menarik setidaknya 20 negara dari Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte sangat meyakini vaksin buatan Rusia itu.
Ia bahkan menyatakan siap menjadi 'kelinci percobaan' untuk disuntikkan vaksin ketika barang itu telah tiba di negaranya. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "AS Tolak Tawaran Kerja Sama Vaksin dari Rusia"