"Praktek cerdasnya, Kaltim berhasil melakukan transformasi pasca tambang ke pertanian. Ini bisa menjadi contoh bahwa kita di Kaltim tidak hanya bisa menggali saja, kita juga mampu bertransformasi dari tambang ke pertanian. Ini butuh pendekatan yang tidak bisa parsial. Saya berharap tadi kepada pimpinan perangkat daerah yang diundang, ada Dinas Perkebunan, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan lainnya harus bersama-sama dengan Dinas ESDM untuk mencoba mendukung teman-teman pemegang IUP. Agar bisa melakukan hal-hal baik ini lebih luas lagi," jelas Akmal.
Selain itu, Pemprov Kaltim juga akan mengerahkan anak-anak sekolah jenjang SMK/SMA untuk melakukan penanaman pohon di lahan eks tambang maupun lahan potensial di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim. "Kolaborasi kabupaten/kota dengan provinsi untuk menggalakkan penanaman pohon di wilayah Kaltim, dengan melibatkan anak-anak SMA/SMK untuk menanam," pungkasnya.
Setelah melakukan panen raya padi, Pj Gubernur Akmal Malik juga melakukan penanaman bibit pohon endemik Kaltim di lokasi lahan eks tambang, di antaranya nangka madu, jeruk ponti, dan jeruk pamelo. Sebagai informasi, PT Kitadin memiliki kewajiban pasca tambang seluas 1.600 hektare di wilayah empat desa, yaitu Desa Embalut, Desa Kerta Buana, Desa Separi, dan Desa Bangun Rejo. Kegiatan yang dilakukan di antaranya penanaman padi sawah, tanaman pakan ternak, jagung, dan hortikultura lainnya.
(Redaksi)