POLITIKAL.ID - Warga Palestina yang ada di Jalur Gaza didorong untuk emigrasi secara sukarela oleh Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich, Minggu (31/12).
"Kita perlu mendorong imigrasi dari sana. Jika hanya ada 100.000-200.000 orang Arab di Jalur Gaza dan bukan dua juta orang, keseluruhan pembicaraan tentang hari setelah perang akan sangat berbeda," kata Smotrich kepada Radio Tentara Israel.
Israel telah menggempur Jalur Gaza dari udara dan darat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 21.882 warga Palestina yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai 56.451 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
"Mereka ingin pergi. Mereka telah tinggal di ghetto selama 75 tahun dan membutuhkan bantuan," tambah Smotrich, pemimpin partai zionisme keagamaan sayap kanan.
Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di daerah kantong tersebut rusak atau hancur, dan hampir dua juta warga mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
(Redaksi)