Tiga kabupaten seperti Penajam Paser Utara, Kutai Barat, dan Mahulu masih tertinggal di bawah angka IPM nasional, sebuah ketimpangan yang perlu segera diatasi.
Andi Satya menegaskan bahwa meskipun ada kemajuan, Pemerintah Provinsi Kaltim harus lebih serius memperhatikan daerah-daerah yang ketinggalan.
"Sama seperti harapan hidup yang meningkat hingga 74 tahun, sektor pendidikan di Kaltim masih jauh dari harapan. Sektor-sektor ini membutuhkan perhatian lebih agar kita bisa menyongsong bonus demografi yang akan datang dengan lebih siap," ujarnya.
Menurutnya, meskipun Indonesia memiliki peluang untuk mencapai 'Indonesia Emas 2045' dengan potensi bonus demografi, hal itu tidak akan tercapai jika ketimpangan pembangunan ini terus berlanjut.
Pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, diharapkan untuk mempercepat pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur agar target Indonesia Emas 2045 bisa tercapai dengan merata.
Andi Satya pun menekankan pentingnya untuk tidak hanya merayakan pencapaian, tetapi juga mengidentifikasi dan menangani area yang masih memerlukan perbaikan, guna memastikan seluruh masyarakat Kaltim dapat menikmati hasil pembangunan yang lebih merata. (adv/dprdkaltim)