Jumat, 22 November 2024

Anies Pasang Badan Usai Tom Lembong Dikeroyok Anak Buah Jokowi

Minggu, 28 Januari 2024 21:0

Tom Lembong dan Anies Baswedan.

POLITIKAL.ID - Co-captain Timnas Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong saling perang urat syaraf dengan Menteri di kabinet Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia.

Tom Lembong diserang karena pernyataannya yang memberikan contekan pada Presiden Jokowi selama 7 tahun.

Pernyataan Tom Lembong tersebut membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta  Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia bereaksi.

Bahkan keduanya mengkritik dan menyindir kemampuan Tom Lembong selama menjabat sebagai Menteri.

Menyadari Tom Lembong dikeroyok, calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan pasang badan.

Anies Baswedan menilai serangan terhadap Tom Lembong, justru memperkuat gagasan perubahan di tengah masyarakat dan meminta tak ada yang perlu panik.

"Saya bersyukur gagasan perubahan semakin kuat. Tidak perlu panik," kata Anies Baswedan, di Aceh, Sabtu (27/1/2024).

Sedangkan terkait komentar Bahlil Lahadalia, Anies menegaskan pejabat yang dipilih Presiden hendaknya fokus pada penuntasan agenda, sehingga tidak ada proyek yang mangkrak.

"Kalau saya sederhana, yang penting tunaikan apa yang sudah menjadi rencana pemerintah. Kalau ada rencana, tunaikan," ucap Anies Baswedan.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan menyindir Tom Lembong terkait pernyataan memberikan contekan kepada Presiden Jokowi saat masih berada di lingkaran Istana.

"Anda jangan GR juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran (Jokowi), memang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada Pak Presiden (Jokowi) adalah Bu Menteri Luar Negeri Retno," ujar Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya dikutip pada Kamis (25/1/2024).

Luhut menilai Menteri yang memberikan catatan untuk atasannya itu memang sudah jadi bagian dari tugasnya.

Catatan kepada Presiden, kata Luhut, juga biasa dilakukan oleh menteri lainnya.

"Itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada yang di belakang kasih note. Apakah karena Anda hebat melakukan itu? Tidak.

Itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, sebagai Menteri Perdagangan waktu itu dan sebagai Kepala BKPM," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut juga menyindir kinerja Tom Lembong ketika menjabat sebagai Kepala BKPM yang menurutnya banyak mewariskan pekerjaan rumah kepada penerusnya, Bahlil Lahadalia.

"Anda harus refleksi juga apa sih yang Anda lakukan sebagai Menteri Perdagangan, coba tanya dirimu. Waktu Anda (Kepala) BKPM, apa yang anda lakukan? Anda kan ditugasi untuk online single submissions (OSS)," ucap Luhut Binsar Pandjaitan.

Adapun Bahlil Lahadalia menyindir Tom Lembong soal kredibilitas lulusan.

Kendati tak gamblang menyebut nama, Bahlil menyentil mantan Kepala BKPM yang lulusan Harvard University.

Bahlil mengklaim dirinya mampu menyelesaikan tugas dari Presiden Jokowi meskipun ia cuma lulusan STIE Port Numbay, Jayapura.

"Tahun 2023, target kami menaikkan jadi Rp 1.400 triliun, dan RPJM Rp 1.099 triliun. Dan alhamdulillah tercapai sebesar Rp 1.418,90 triliun," kata Bahlil.

"Jadi ini perbandingan antara pejabat terdahulu yang tamatan Harvard yang sekolahnya hebat, dan pejabat sekarang yang lulusan STIE Port Numbay, alumni Jayapura," tambah Bahlil.

(REDAKSI)

Tag berita:
Berita terkait