POLITIKAL.ID - Nasib dua politikus PDIP yang saat ini menjadi petahana di kursi DPR RI, kian terancam di Pemilu 2024.

Sosok tersebut adalah Masinton Pasaribu dan Arteria Dahlan, yang perolehan suaranya tertinggal di daerah pemilihan dapil) masing-masing, Jumat (1/3/2024).

Masinton Pasaribu yang merupakan anggota DPR RI fraksi PDIP, maju kembali di Pemilu 2024 dari dapil DKI Jakarta II.

Wilayah ini sering dianggap sebagai dapil neraka, yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri.

Oleh sebab itu, nama-nama populer seperti Uya Kuya dari PAN, Once Mekel PDIP, dan mantan Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (PKS), memiliki jumlah suara yang lebih banyak ketimbang Masinton Pasaribu.

Bahkan, Masinton tertingal dari politikus PSI, Ade Armando yang perolehan suaranya  berada di urutan 6 Dapil DKI Jakarta II.

Merujuk Sirekap KPU berdasarkan 60,05 persen data yang telah masuk atau per 1 Maret 2024, Masinton masih tertinggal di urutan 10, dengan raihan suara sebesar 19.234.

Padahal, hanya ada 7 kursi DPR RI yang diperebutkan dari Dapil DKI Jakarta II.

Adapun 7 suara tertinggi di Dapil DKI Jakarta II yaitu, Hidayat Nur Wahid, Uya Kuya, Himmatul Aliyah, Abraham Sridjaja, Ida Fauziyah, Ade Armando, dan Once Mekel.

Suara Arteria Dahlan tenggelam di Jatim

Sementara itu, politikus PDIP lainnya, Arteria Dahlan juga terancam gagal mempertahankan kursinya di DPR RI, lantaran perolehan suaranya tenggelam di Dapil Jawa Timur VI.

Maju sebagai caleg PDIP nomor urut 4, Arteria Dahlan berada di posisi 13 perolehan suara terbanyak Dapil Jawa Timur VI.

Padahal untuk dapil ini, hanya dijatah 9 kursi.

Perolehan suara Arteria Dahlan berdasarkan Sirekap KPU sebesar 46.005.

Alih-alih tembus 9 besar, suara Arteria Dahlan juga tertinggal jauh dari koleganya di PDIP seperti Pulung Agustanto dan Sri Rahayu.

PDIP memang mengoleksi suara tertinggi di dapil ini, tetapi Pulung Agustanto yang lebih mendominasi dengan 136.473 suara. Disusul Sri Rahayu 83.647 suara

Dengan demikian, Arteria Dahlan yang merupakan anggota Komisi III DPR RI tersebut terancam sulit mempertahankan kursinya di Senayan.

(REDAKSI)