POLITIKAL.ID - Nama Gibran Rakabuming Raka belakangan digadang-gadang sebagi figur potensial menduduki kursi Ketua Umum Golkar.
Terkait nama Gibran yang berpotensi melengserkan Airlangga Hartarto sebagai pucuk pimpinan Golkar, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari yang pertama kali mewacanakan hal tersebut.
Alasannya selain karena anak sulung Presiden Jokowi, Gibran juga tak tidak lama lagi menduduki jabatan strategis sebagai wakil presiden.
Terkait wacana tersebut, Gibran langsung ciut.
Wali Kota Solo ini mengakui masih banyak kader Golkar lainnya yang lebih senior dan layak menduduki jabatan Ketua Umum.
"Wah, enggak lah. Biar yang senior-senior atau yang lebih berpengalaman saja," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (13/3/2024).
Kendati tak menolak dicalonkan sebagai Ketua Umum Golkar, Gibran cuma mengungkapkan tak memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup dalam mekanisme di partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Wah saya kan enggak tahu prosesnya di dalam partai Golkar seperti apa untuk pemilihan ketua umum. Yang jelas ya kembali ke itu tadi. Masih banyak yang senior-senior, masih banyak yang berpengalaman," ujar Gibran.
Gibran mengaku masih ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Solo, sekaligus mempersiapkan diri untuk mengemban amanah sebagai Wakil Presiden RI.
"Dan sekali lagi untuk saat ini kami masih fokus dengan pekerjaan-pekerjaan yang ada di Solo," ujar putra Sulung Jokowi ini.
Terlepas dari itu, Gibran mengungkapkan hubungannya dengan elite Golkar dan Ketua Umum Airlangga Hartarto masih terjalin dengan baik.
"Ya pasti terjalin terus. Dengan pak airlangga, dengan siapapun, dengan partai manapun juga," ucapnya.
Di sisi lain, Gibran yang sudah tak lagi berada di PDIP, enggan menyebutkan masa depannya dalam partai politik.
Termasuk soal keinginan bergabung dengan salah satu partai koalisi Prabowo-Gibran, ia mengakubelum tertarik.
Pasalnya selama ini, Gibran tak pernah membahas soal keanggotaan dirinya dalam partai politik bersama elite dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Belum ada (ajakan dari partai). Belum ada pembicaraan ke sana juga," ujar Gibran.
(REDAKSI)