Jumat, 17 Mei 2024

Hadapi Pilkada 2020, PKS Depok: Perintah Pusat, Kita Harus Bikin Koalisi Besar

Kamis, 5 Maret 2020 23:5

Tiga bakal calon Wali Kota Depok 2021-2026 yang diusung PKS, kiri-kanan: Imam Budi Hartoni, T Farida Rahmayanti, dan Hafid Nasir saat jumpa pers di Kantor DPD PKS Kota Depok, Pancoran Mas, Depok, Selasa (21/1/2020). (Warta Kota/Vini Rizki Amelia)

POLITIKAL.ID - Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Depok diminta pengurus pusatnya untuk membentuk koalisi gemuk menghadapi Pilkada 2020.

Anggota tim pemenangan PKS Kota Depok, Ade Supriatna berujar, meskipun partainya punya perolehan kursi terbanyak di Depok, namun pengurus pusat PKS ingin agar mereka merangkul sebanyak-banyaknya partai menghadapi Pilkada Depok.

"Kalau perintah langsung dari pusat, kami diharuskan meraih sebanyak-banyaknya teman. Bikin koalisi sebesar-besarnya," jelas Ade ketika dihubungi pada Jumat (6/3/2020) siang.

Hingga saat ini, sudah ada tiga poros koalisi partai politik jelang Pilkada Depok 2020. Poros petahana dimotori oleh PKS yang sudah tiga periode menempatkan calonnya sebagai penguasa Depok. Belakangan, Partai Golkar terus merapat ke poros petahana.

Sementara itu, kubu lain merupakan koalisi gemuk yang terdiri dari Gerindra-PDIP dan kubu partai lain seperti Demokrat, PKB, PAN, dan PPP. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan pasti antarparpol.

Ade meyakini bahwa konstelasi politik di Depok masih cair. Segala hal bisa terjadi hingga batas akhir pendaftaran pasangan calon ke KPU Depok.

"Makanya kita menjalin komunikasi dengan Koalisi Tertata, dengan Partai Golkar. Tapi, walaupun yang terdekat Koalisi Tertata dan Golkar, ada kemungkinan berubah juga," ia menjelaskan.

Begitu pula dengan Partai Gerindra, PKS tetap menjalin komunikasi. Saat Pilkada 2015, PKS dan Gerindra berada dalam satu koalisi ketika mengusung pasangan M Idris dan Pradi Supriatna. Pradi Supriatna ialah kader Gerindra.

"Masih komunikasi dengan Gerindra. Tidak menutup kemungkinan, ada lah (peluang koalisi), tergantung surat keputusan dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) juga," ujar anggota DPRD Kota Depok itu.

"Sama lah, yang lain juga masih wait and see juga, tidak tahu berpasangan dengan siapa. Nah itu masih terus dijalani komunikasinya," Ade mengakhiri.

PKS sebelumnya mengumumkan tiga besar bakal calon (Balon) Wali Kota Depok 2021-2026. Ketiga nama ini adalah hasil pengerucutan dari lima balon yang sebelumnya telah dikeluarkan PKS untuk dikenal warga Depok berdasarkan hasil Pemilihan Internal Raya (Pemira PKS). Ketiga adalah Hafid Nasir, Imam Budi Hartono, dan T Farida Rahmayanti.

Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih memperjuangkan pencalonan salah satu dari tiga kader tersebut. Sohibul menekankan, pihaknya untuk saat ini tak akan mengacuhkan perjuangan ketiga bakal calonnya yang telah melalui proses panjang.

Namun, ia mengakui, tidak menutup kemungkinan pihaknya mengusung calon lain nantinya, salah satunya Wali Kota Depok petahana Mohammad Idris. Pasalnya, konstelasi politik kedepan tidak bisa ditebak.

"Misalkan tiba-tiba dari pihak lawan ada calon kuat yang kita kalkulasi tidak mungkin dihadapi oleh (tiga balon) ini, ya bisa saja ada calon baru dari eksternal atau internal," tutur Sohibul seusai acara Latansa PKS Kota Depok di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2020).

Meski demikian, Iman meyakini PKS akan mengusung salah satu dari tiga kader tersebut sebagai calon wali kota Depok. Sementara Idris sebagai petahana, kata dia, bisa saja diusung sebagai calon wakil wali kota.

"Saya yakin dari tiga itu yang kita ambil. Idris masuk dari jalur khusus juga mungkin saja, tapi posisinya bisa saja Idris jadi wakil, (calon) Pemira jadi walinya," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PKS Depok Diminta Bentuk Koalisi Gemuk Hadapi Pilkada 2020"

Tag berita:
Berita terkait