POLITIKAL.ID - Brigjen TNI Dendi Suryadi kembali turun menemui masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar).
Kali ini ia bersilaturahmi dengan masyarakat di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Ratusan masyarakat sudah berkumpul di Lapangan Sebulu Ilir, dan menyambut kedatangan Brigjen TNI Dendi Suryadi.
Tak sendirian, Dendi Suryadi turut didampingi sang istri tercinta, Ira Suryadi.
Memang keduanya selalu tampil berdua sebagai pasangan harmonis dan saling mendukung.
Di situ, Ira Suryadi mendatangi seorang anak yang luar biasa hebat. Belakangan, anak yang diketahui bernama Rizky itu memiliki cerita yang cukup mendalam untuk dikisahkan.
Sebelas tahun lalu, Rizky yang kala itu masih berusia tujuh bulan terjatuh dari kereta dorong. Nahasnya, Rizky terjatuh tepat di pembakaran sampah.
Akibat insiden tersebut, wajah Rizky terbakar. Beruntung, ia berhasil selamat walau tiga kali menjalani operasi.
Kini Rizky beranjak dewasa, meski dengan kondisi wajah berbekas sisa luka bakar, namun murid kelas 5 SD itu sangat tangguh. Ia bahkan punya mimpi besar dan memiliki cita-cita sebagai petugas damkar.
"Saya bercita-cita menjadi petugas damkar," kata Rizky kepada Brigjen TNI Dendi Suryadi dan istrinya Ira Suryadi.
Mendengar jawaban tersebut, membuat pasangan ini terharu sekaligus bangga karena seorang anak SD bercita-cita menjadi petugas pemadam kebakaran meski masa lalunya memiliki kenangan menyakitkan dengan api.
"Luar biasa, Rizky ini inspirasi bagi kita semua, dia tidak trauma. Bahwa dengan ketetapan Allah memberi kita ujian yang berat itu bukan halangan kita tidak bisa melanjutkan hidup dengan penuh gairah dan semangat," ucap Dendi Suryadi.
Jendral yang pernah dua kali bertugas pada Operasi Tempur di Timor-Timur itu pun berdoa agar cita-cita Rizky tercapai. Ia berharap, masyarakat khususnya teman sebaya Rizky agar bisa bersikap baik dan saling mendukung.
"Anak-anak lain harus mencontoh sosok Rizky. Sebagai anak yang sangat luar biasa, Rizky mampi mengubah trauma menjadi motivasi untuk meraih cita-cita. Anak ini harus terus didukung agar impiannya tercapai," imbuhnya.
Semntara itu, Eks Komandan Korem (Danrem) 091 ASN Korem 091/Aji Surya Natakesuma yang membawahi 9 satuan kabupaten/kota dan 1 satuan tempur yang tersebar di wilayah Kalimantan Timur tampak terlibat aktif menenangkan anak- anak yang ketakukan ketika hendak di khitan.
Dendi turut memberikan motivasi kepada anak-anak yang khawatir. Katanya, seorang anak laki-laki harus berani melawan rasa sakit. Kepada anak-anak di sana, TNI bintang satu itu juga mengungkapkan, bahwa proses khitan menjadi tanda seorang laki-laki akan tumbuh lebih hebat.
Jenderal TNI dengan Bekal Kemampuan Kepemimpinan Mumpuni
Brigjen TNI Dendi Suryadi merupakan alumnus Akmil 1993 yang menghabiskan masa kecilnya di ibu kota Kaltim, Samarinda.
Mulai taman kanak-kanak TK Kenari, SDN 002 di Jalan Bhayangkara, SMP Negeri 1, dan SMA Negeri 1 Kota Samarinda.
Memiliki darah putra daerah dari sang ibu yang asli warga Kutai, Brigjen TNI Dendi Suryadi, merupakan jenderal pertama dari Kaltim, putra asli kutai pertama yang meraih bintang satu di jajaran Perwira Tinggi TNI AD.
Perwira tinggi yang merupakan putra daerah Kaltim ini, berkarir selama 31 tahun di dunia kemiliteran, membuatnya ingin berdedikasi lebih banyak kepada daerah asalnya, serta untuk masyarakat banyak.
Salah satunya menjadi Kepala Daerah dengan maju di Pilkada 2024 mendatang.
Dendi mengungkap apa yang menjadi alasan dirinya mau untuk berkarir di dunia politik tersebut.
Ada dua alasan dirinya bisa maju sebagai bacalon bupati Kukar.
Pertama, karena mendapatkan restu dari orang tuanya, dan kedua, ingin bermanfaat untuk orang banyak.
"Sebelumnya saya meminta restu dari orang tua dulu, dan telah mendapat restu. Saya ingin berkarir di dunia politik, dan ingin bermanfaat untuk orang banyak," ujarnya.
Menurutnya restu orang tua, sangatlah penting dan semua agama mengajarkan demikian.
Sebelum resmi menyandang bintang satu, Dendi merupakan seorang lulusan akmil pada tahun 1993 di Magelang, Jawa Tengah.
Kemudian melanjutkan karir militernya di Batalyon 512/DY sebagai Komandan Peleton dan Komandan Kompi, serta jabatan lainnya sebagai Dandim 0906/Kutai Kartanegara, Komandan Rindam II/Sriwijaya dan Kepala Staf Korem 043/Garuda Hitam.
Di sisi lain, Dendi selama menjadi prajurit, juga tidak melupakan pendidikan. Ia pun berkuliah, di Universitas Kadiri, Kediri, Jawa Timur.
Serta melanjutkan pendidikannya hingga jenjang strata-2 (S2).
Lulus dari bangku SMA, Dendi sempat berkuliah di Universitas Mulawarman (Unmul) Fakultas Pertanian, namun hanya semester 1, karena saat itu ia juga mendaftar di Akabri dan lulus.
“Jadi saya saat menjadi prajurit baru melanjutkan pendidikan. Tujuh tahun saya di Fakultas Hukum. Kemudian tahun 2013 lanjut ambil S-2 di Universitas Brawijaya. Tapi itu kelas kerja sama dengan Unmul (Universitas Mulawarman). Karena saat itu belum ada S-2 Hukum di Unmul. Jadi kuliahnya tetap di Samarinda,” jelasnya.
Dendi tak menampik, kerja keras, kedisiplinan, kegigihannya dan doa orang tua, khususnya ibunda, ia bisa menjalankan tugas di militer.
“Selain kepada Tuhan, taat kepada orang tua, maka sangat penting restu orang tua. Di islam, kata Rasulullah SAW, ridho Allah ada di ridho orang tua,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Kaltim merupakan daerah yang cukup potensial.
Dilihat dari kekayaan alamnya yang berlimpah seperti batu bara, sawit, gas, minyak, dan lain sebagainya.
Sumber–sumber potensi ini juga ada di Kukar, dan ia ingin menjadi pemimpin yang bisa memanfaatkan hal tersebut menjadi suatu yang punya nilai lebih untuk masyarakat banyak.
Bukan untuk kepentingan segelintir, tetapi kebermanfaatan SDA dapat juga dirasakan oleh masyarakat Kaltim, khususnya Kukar.
"Potensi tersebut (SDA) kurang berarti, jika tidak ada sosok pemimpin yang baik untuk masyarakat," tegas perwira tinggi TNI AD berpangkat bintang satu di pundaknya ini.
PROFIL BRIGJEN TNI DENDI SURYADI
Berikut profil dan biodata Brigjen TNI Dendi Suryadi putra asli Kutai pertama yang mendapat pangkat Perwira tinggi.
Pria yang lahir di pada 20 September 1968, merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1993.
Singkat cerita, ia menjalani pendidikan di TNI Angkatan Darat dan menjadi lulusan Akmil tahun 1993 dari Kecabangan Infanteri.
Tepatnya 24 Juli 1993 hingga saat ini sudah 31 tahun terhitung ia mengabdi di TNI AD dan menjadi putra daerah Kaltim pertama berpangkat Jenderal di TNI AD.
Setelah jadi perwira, pertama kali ditempatkan di Kodam 5 Brawijaya Kediri, pun sempat ditugaskan di Timor-Timor tahun 1994-1995.
Pernah juga bertugas di Gorontalo, Lampung, Tarakan, dan sempat lama di Kostrad.
Berbagai penugasan di Lingkungan Angkatan Darat sudah diembannya antara lain memulai karier militernya di Batalyon 521/DY sebagai Komandan Peleton dan Komandan Kompi, serta jabatan lainnya sebagai Dandim 0906/Kutai Kartanegara, Komandan Rindam V/Brawijaya dan kepala Staf Korem 043/Garuda Hitam.
Brigjen Dendi, seorang perwira tinggi TNI-AD sejak 25 Februari 2022 hingga April 2023 mengemban amanat sebagai Komandan Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), jabatan terakhir jenderal bintang satu ini.
Riwayat Jabatan:
-Danton Yonif 521/Dadaha Yudha
-Danki Yonif 521/Dadaha Yudha
-Wadanyonif Raider 613/Raja Alam
-Kasdim 0906/Kutai Kartanegara
-Danyonif 221/Motuliato
-Dandim 0906/Kutai Kartanegara
-Pabandya 2/Bitlatnister Spaban II Puanter Sterad
-Aster Kaskostrad
-Danrindam V/Brawijaya (2018–2020)
-Kadepnikmin Akmil (2020–2021)
-Kasrem 043/Garuda Hitam (2021–2022)
-Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (2022–2023)
-Staf Khusus Kasad (2023–Sekarang).
(*)