POLITIKAL.ID - Juru Bicara Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi kritik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal kunjungan kerja Prabowo Subianto ke luar negeri.
Politikus PKS Mardani Ali Sera menilai Prabowo boleh saja kunjungan kerja, namun harus ada hasil yang dicapai.
Dahnil mengatakan semua hasil yang dicapai Prabowo selama kunjungan kerja ke beberapa negara telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan Komisi I DPR RI. Dia mengklaim, Prabowo tak pernah menutupi hasil yang didapat selama kunjungan kerja.
Dia pun mempersilakan anggota Komisi I dari Fraksi PKS untuk memperhatikan lebih rinci detail yang disampaikan Prabowo setiap kali rapat di DPR RI.
"Politisi PKS yang di Komisi I bisa memaksimalkan dan menggali banyak hal melalui forum itu dan dipastikan Pak Prabowo menyampaikan semuanya," kata Dahnil melalui pesan singkat, Jumat (31/1).
Sejak dilantik pada 23 Oktober 2019, Prabowo telah melawat ke sejumlah negara, antara lain Malaysia, Thailand, Turki, China, Filipina, dan Jepang. Beberapa waktu lalu, Prabowo juga melakukan lawatan ke Eropa dan diketahui mengunjungi Jerman serta Prancis.
Belakangan ini Prabowo juga berkunjung ke Rusia dan disebut-sebut melakukan sejumlah pembicaraan kerja sama berkaitan dengan urusan pertahanan. Kunjungan itu merupakan bagian dari tugas Prabowo untuk memperkuat kerja sama pertahanan dengan berbagai negara.
"Jadi kalau ada yang mempertanyakan, Pak Menhan pergi ke sebuah negara, pergi ke sebuah negara, pergi ke sebuah negara, itu adalah dalam rangka diplomasi pertahanan kita, bukan untuk lain-lain," kata Jokowi dalam sambutannya di Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan, Kamis (23/1)
Jokowi menyatakan orang-orang yang masih mempertanyakan kunjungan Prabowo ke negara lain berarti belum memahami soal diplomasi pertahanan.
View this post on Instagram
Mardani pernah mengingatkan Prabowo bahwa Presiden Jokowi meminta agar pejabat negara meminimalkan jumlah kunjungan ke luar negeri. Menurutnya permintaan tersebut disampaikan Jokowi dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2019.
"Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu sudah mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri," kata Mardani lewat pesan singkat, Jumat (15/1).
Sementara Prabowo menyatakan perlu berkunjung dari satu negara ke negara lain sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Hal itu dimaksudkan untuk meminta dukungan dan kerja sama dengan sejumlah negara.
"Memang kita butuh untuk keliling, menjajaki kemungkinan-kemungkinan," kata Prabowo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/1). (*)
Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.com dengan judul Dahnil Respon Kritik PKS soal Kunker Prabowo ke Luar Negeri
