POLITIKAL.ID - Deputi Komunikasi 360 dalam TPN Ganjar-Mahfud, Prabu Revolusi, dipecat dari jabatannya pada Pilpres 2024.
Pemecatan tersebut dilakukan TPN Ganjar-Mahfud karena Prabu Revolusi dinilai tidak memiliki strategi matang.
Tak berselang lama soal kabar pemecatan tersebut, Prabu Revolusi tampak lengket dengan Gibran Rakbuming Raka dalam kampanye di Kalimantan Timur.
Kehadiran jurnalis senior itu dalam kampanye Gibran, menguatkan bahwa ia telah hengkang ke tim capres nomor urut 2.
Juru Bicara (Jubir) TPN, Chico Hakim kecewa dengan tindakan Prabu Revolusi, namun TPN menghormati pilihan setiap orang.
"Karena kalau benar begitu, walau mungkin tidak ada dalam perjanjian tertulis antara TPN dengan yang bersangkutan yang melarang pindah setelah diberhentikan. Saya rasa kurang elok juga," kata Chico Hakim, melansir viva.co.id.
Singgung Diremehkan
Baru-baru ini, Prabu Revolusi mengunggah kalimat motivasi pada akun Instagram pribadinya, seusai dipecat TPN Ganjar-Mahfud.
Ia berjanji akan terus berkarya meski sempat diremehkan.
"Saat kamu diremehkan, jangan kecil hati. Bakat hebat selalu menemukan tempatnya untuk berkarya. Ikuti hati nurani dan percaya Yang Kuasa menjaga. Ada banyak jalan berkarya untuk Indonesia," tulis Prabu Revolusi.
Sebelum terjun ke politik bersama Partai Perindo, Prabu Revolusi merupakan sosok yang berkecimpung di dunia penyiaran televisi.
Pada 2020, Prabu Revolusi masuk ke lingkaran istana denan menjabat Staf Khusus Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif, yang kala itu mengemban tugas sebagai juru bicara Wishnutama.
(REDAKSI)