Sabtu, 23 November 2024

DKI Dinilai Lemah Tindak Lanjut Kebijakan, PDIP Harap Wagub Kedepan Lebih Bijak

Sabtu, 7 Maret 2020 19:17

Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

POLITIKAL.ID - Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta dijadwalkan berlangsung 23 Maret mendatang. Ada sembilan fraksi yang akan memilih wakil gubernur yakni PDI Perjuangan, Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional dan PSI. Kemudian Partai NasDem, Partai Demokrat, Golkar, Fraksi PKB-PPP.

Pertarungan kursi Wakil Gubernur DKI melibatkan dua kandidat, yakni Ahmad Riza Patria dari Gerindra dan Nurmansyah Lubis dari PKS. Peta politik pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta belum terlihat jelas. Dari masing-masing partai, ada empat partai yang telah mengantongi nama pilihan.

Pertama Fraksi Golkar yang terang-terangan menyatakan dukungan kepada Ahmad Riza Patria. Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco menyatakan dukungan itu sesuai mandat dari DPP.

"Iya, kita mendukung Riza sudah amanat partai," kata Baco kepada CNNIndonesia.com, Kamis (5/3).

Baco berharap kehadiran Riza bisa membuat kinerja Anies lebih baik lagi. Ia mencontohkan tentang kerja-kerja Anies yang baru-baru ini banyak dikritik masyarakat, seperti dalam masalah banjir, polusi, dan tata kota.

"Polemik yang sempat ramai seperti penebangan pohon, perekrutan Dirut Transjakarta yang bermasalah dan sebagainya. Kami harapkan peran Wagub dapat meneken potensi kesalahan itu termasuk menjadi tempat diskusi bagi gubernur," tegas Baco.

Ia juga memastikan Golkar satu suara dalam memilih nama Cawagub.

"Insya Allah bulat (satu suara)," tutup dia.

Fraksi PDI Perjuangan juga sudah menjatuhkan pilihan. Namun pilihan itu baru akan disampaikan ke publik saat pemilihan nanti.

"Sudah kita, tapi nanti kita sampaikan ada waktunya," kata Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono.

Gembong menyatakan pihaknya hanya akan meminta kepada Wagub ke depan untuk berkonsentrasi dalam mengeksekusi kebijakan. Sebab menurutnya selama ini DKI sangat lemah untuk tindak lanjut kebijakan.

"Yang penting bisa bekerja saja. Kan DKI lemahnya di situ enggak ada eksekusinya," singkat dia.

NasDem dan PAN juga sudah mengantongi nama cawagub yang bakal dipilih. Kedua fraksi ini menjamin para anggotanya bakal satu suara saat pemilihan nanti.

"Satu suara kita kompak, solid dari 7 anggota DPRD menentukan kemana," ujar anggota Fraksi NasDem M Idris.

Soal nama, NasDem dan PAN kompak tak mau membocorkan. Namun NasDem menegaskan nama pilihan tidak ada sangkut paut dengan pemerintah pusat. Di tingkat pusat NasDem adalah pendukung Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Koalisi ini dihuni oleh hampir semua partai kecuali PKS dan Demokrat.

Sementara itu Ketua DPRD DKI dari Fraksi PAN Zita Anjani menyatakan tidak bisa membuka pilihan partai mengingat PAN ditunjuk sebagai ketua panitia pemilihan (Panlih).

"Karena PAN dipercaya ketua panlih, jadi kami juga menjunjung transparansi, kami tak ingin berpihak sana-sini kelihatannya, jadi kita betul-betul pegang penuh kepercayaan kawan-kawan DPRD," beber dia.

Wait and See

Jika empat fraksi sudah menjatuhkan pilihan, ada partai lain yang masih melihat dan menunggu arahan dari pimpinan partai masing-masing.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Desie Christyana Sari menyatakan pihaknya akan mendapatkan arahan jelang pemilihan nanti.

"Untuk Wagub saat itu menghadap Ketum kita presentasikan dua-duanya dan sampai saat ini belum. Nanti kita akan dipanggil lagi kalau sudah mendekati," kata Desie kepada CNNIndonesia.com, Kamis (5/3).

Menurut Desie baik Nurmansyah Lubis dan Ahmad Riza Patria memiliki poin kuat masing-masing. Nurmansyah cakap di bidang ekonomi dan Riza paham mengenai infrastruktur yang juga diperlukan Jakarta.

"Jadi profesional ya. Keduanya bagus, pemikirannya luas dan memiliki latar belakang legislatif," jelas dia.

Senada dengan Demokrat, Ketua Fraksi PPP-PKB Hasbiallah Illyas menyatakan masih menunggu keputusan DPP. Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia Idris Ahmad menyatakan partai masih menunggu acara debat publik yang mereka selenggarakan hari ini.

Berdasarkan debat publik itu PSI akan memilih nama calon wakil gubernur DKI.

Idris berkata debat publik diselenggarakan agar masyarakat mengetahui kemampuan cawagubnya. Kemudian Idris mengatakan PSI ingin melihat prioritas masing-masing cawagub untuk mengurus Jakarta.

Cawagub dengan program terbaik akan dipilih PSI. Namun, Idris menyatakan PSI masih menyimpan kartu abstain jika kedua cawagub tersebut dianggap tidak mumpuni.

"Kita mufakat satu suara tapi masih kemungkinan ada abstain, kita lihat nanti itu," tutup dia.

Pemilihan calon wakil gubernur DKI dilakukan lewat voting. Calon yang meraih suara 50 persen plus 1 dari jumlah anggota DPRD DKI, otomatis terpilih sebagai Wagub DKI.

DPRD DKI sendiri memiliki 106 kursi. Gerindra yang mengusung Ahmad Riza Patria, menguasai 19 kursi. Untuk mendapatkan 50 persen plus 1 suara (54 suara), Gerindra butuh mendapatkan 35 suara tambahan.

Sementara PKS yang menjagokan Nurmansyah Lubis, punya 16 kursi. PKS butuh 38 suara untuk mendapatkan 50 persen plus 1 (54 suara).

Dengan peta suara tersebut, dukungan dari Fraksi PDIP dan Demokrat akan sangat vital. PDIP sebagai pemenang pemilu memiliki 25 kursi di DPRD DKI, Demokrat menguasai 10 kursi. Jika digabung, kedua fraksi itu bisa mendatangkan 35 suara, yang bisa memenuhi kebutuhan suara Gerindra maupun PKS. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Peta Dukungan Politik Jelang Pemilihan Wagub Pendamping Anies"

Tag berita:
Berita terkait