Sabtu, 23 November 2024

Dosen UII AMRP Tidak Hilang, Tapi Merubah Rute Perjalanan, Ini Penjelasannya

Senin, 20 Februari 2023 16:38

POTRET - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid meyakini dosennya yang hilang kontak, Ahmad Munasir Rafie Pratama tak terafiliasi organisasi yang berseberangan dengan ideologi RI. / Foto: CNN Indonesia/Tunggul

POLITIKAL.IDDosen UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama belum kembali ke Indonesia sejak berangkat ke Arab Saudi sebelum menuju Norwegia. 

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid menyebut dosennya yang hilang kontak.

Fathul menjelaskan, Ahmad sempat diundang memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang terselenggara di Riyadh 23-25 Januari 2023.

Dan tidak pulang ke Indonesia hingga bertemu delegasi UII di Istanbul, Turki.

"Setelah itu umrah bersama keluarga, istri dan anaknya dari informasi lisan yang kami terima dan dibetulkan oleh pihak keluarga," kata Fathul di UII, Sleman, Senin (20/2).

Saat anak dan istrinya kembali ke Indonesia, lanjut Fathul, Ahmad menemui tim delegasi UII di Bandara Istanbul, Turki, untuk berangkat bersama ke Norwegia mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN).

Tim beranggotakan empat orang, termasuk Fathul berangkat dari Istanbul ke Norwegia pada 4 Februari 2023.

Sepanjang mengikuti agenda itu hingga tanggal 12 Februari 2023, menurut Fathul, Ahmad tak menunjukkan gelagat memiliki masalah.

"Tidak ada, sama saya tertawa biasa saja. Ini betul-betul kasus khusus, di luar dugaan sehingga perlu waktu untuk mencari informasi lebih jelasnya dan tidak menambah beban (Ahmad untuk pulang ke Indonesia)," pesannya.

Setelahnya, Ahmad dilaporkan hilang kontak setelah tim UII menempuh tiga penerbangan berbeda untuk kembali ke Indonesia.

Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan Ahmad adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Perjalanan pulang melalui Riyadh lantaran sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang diikuti Ahmad.

Panitia mengharuskan rute tersebut. Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda.

Ahmad yang sendirian dalam penerbangannya tidak membagikan detail informasi penerbangannya ke kolega UII maupun istri.

Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang atau beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul.

Pesan itu berbunyi 'menunggu boarding'. Setelahnya, upaya mengontak Ahmad melalui beragam kanal daring dilakukan dan belum satu pun yang direspons oleh Ahmad.

Sementara jejak digital memastikan Ahmad telah berada di Istanbul, Turki pada 12 Februari 2023, United States Customs and Border Protection (US CBP) memastikan yang bersangkutan telah masuk ke Boston, AS.

"Beliau sudah biasa ke luar negeri. Sudah biasa kerja sama internasional. Mas Rafie masih punya visa Amerika. Beliau lulusan Amerika, tahun lalu juga dua kali ke Amerika untuk mengerjakan project internasional," imbuhnya.

Fathul dan kolega di UII meyakini Ahmad sebagai pribadi yang baik dengan akademik tingkat nasional dan internasional.

Kampus percaya dosen informatikanya itu tak terafiliasi organisasi yang berseberangan dengan ideologi RI.

"Sehingga pasti ada sesuatu yang kami belum tahu pasti sampai itu terjadi. Mengapa orang baik kok bisa tidak lapor. Ini seperti anak kecil di rumah tiba-tiba main tempat tetangga dan tidak pulang, kira-kira begitu," ujarnya.

Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Pol Krishna Murti mengeluarkan pernyataan bahwa Ahmad terdeteksi dan yang bersangkutan tidak hilang.

"Sudah terdeteksi, yang bersangkutan tidak hilang. Tapi mengubah rute tanpa memberitahu siapa pun," kata Krishna, Senin (20/2).

Dia belum menjelaskan apakah ada hal yang membuat perubahan rute tersebut. Ia juga tidak memberitahu soal keberadaan Dosen UII itu saat ini.

Diketahui, Ahmad Munasir Rafie Pratama dikenal selama ini memiliki minat penelitian di bidang teknologi informasi, m-learning, m-commerce, mobile security, dan media sosial.

(Redaksi)

Tag berita:
Berita terkait