POLITIKAL.ID - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyerah setelah melihat hasil penghitungan cepat (quick count) oleh sejumlah lembaga survei di Indonesia.
Berdasarkan quick count Cyrus Network misalnya, pasangan calon presiden (capres) yang diusung PDIP, Ganjar-Mahfud masih di belakang Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin, pada Pilpres 2024.
Ganjar-Mahfud cuma memperoleh 16,68 persen suara nasional, sedangkan Anies-Muhaimin 24,92 persen.
Capres nomor urut dua yang mengusung Menteri Pertahanan dan anak sulung Presiden Jokowi, Prabowo-Gibran mendominasi perolehan suara 58,41 persen. Ini berdasarkan data yang masuk sekitar 96,65 persen.
Pukulan paling telak yang menimpa FX Rudy yaitu suara Ganjar-Mahfud tumbang di Solo, yang merupakan Kandang Banteng.
Berdasarkan penghitungan cepat yang dilakukan di Kantor DPC PDIP Solo, Ganjar-Mahfud cuma memperoleh 62.185 suara atau 34,45 persen di Solo, Jawa Tengah.
Perolehan Ganjar-Mahfud tertinggal dari Prabowo-Gibran dengan suara 90.185 atau 49,97 persen.
Adapun paslon Anies-Muhaimin mendapat dukungan 28.118 suara, atau 15,58 persen.
Mantan Wali Kota Solo itu menerima hasil penghitungan cepat tersebut meskipun dukungan untuk Ganjar-Mahfud ambruk di Solo.
"Ya, kita menerima hasil quick count. Tapi tetap kita menunggu hasil yang real count dari KPU," kata FX Rudy, Rabu (14/2/2024).
Ia mengklaim jajaran PDIP di Solo sudah berjuang maksimal untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, tetapi hasilnya mengecewakan.
"Tapi kalau melihat seperti ini ya sudah. Pertarungan, perjuangan, sudah kita lakukan semaksimal mungkin. Apapun yang terjadi harus kita terima apa adanya," ucap FX Rudy.
Di sisi lain, FX Rudy mengakui keunggulan amunisi yang dimiliki Prabowo-Gibran.
Khusus di Solo, komposisi sokongan untuk Prabowo-Gibran lebih banyak ketimbang yang dimiliki Ganjar-Mahfud.
"Koalisinya kan ada Gerindra, Golkar, PAN, PBB, PSI. Ada tujuh partai yang ada di situ dan besar-besar. Bagaimanapun harus diakui koalisi itu sangat-sangat menentukan juga," ujarnya.
"Di Solo (PDIP) ya hanya sendiri. Karena koalisinya kan PPP dan Perindo dan Hanura tidak punya kursi di Solo," tambah FX Rudy.
Menurut FX Rudy, PDIP Solo berjuang sendiri selama turunnya rekomendasi Ganjar-Mahfud sampai dengan pencoblosan.
Pasalnya, partai koalisi tidak ada yang siap saat dimintai bantuan.
"Saksi-saksi hanya bisa disiapkan dari PDI Perjuangan, karena partai koalisi kita mintai saksi untuk Pilpres pun banyak yang tidak siap," ucapnya.
(REDAKSI)