POLITIKAL.ID - Muhaimin Iskandar gerah setelah pernyataannya dalam debat Pilpres 2024 beberapa waktu lalu, mendapat bantahan dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu sempat melontarkan kritik soal hilirisasi nikel yang berdampak buruk bagi ekologis karena dikelola secara ugal-ugalan oleh Pemerintah.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 itu memberi pernyataan dalam debat yang juga dihadiri Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka.
Namun pernyataaan Cak Imin tersebut justru menuai polemik, hingga dibantah Luhut Binsar Pandjaitan.
Aksi 'turun gunung' Luhut itu langsung menyasar ke Cak Imin.
Tanpa basa-basi, eks Jenderal Kopassus menganggap data yang dikeluarkan Cak Imin saat debat justru membohongi publik.
Menyadari Luhut turun gunung membantah pernyataannya, Cak Imin lantas menyindir cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Meski tak menyebut nama secara terang-terangan, Cak Imin menganggap sosok lawan debatnya itu pengecut karena meminta tolong orang lain untuk membantah pendapatnya.
"Jangan minta tolong orang lain untuk membantah pendapat saya. Jangan pernah mengaku pemuda kalau kamu bersembunyi di balik ketiak opa-opa yang lain," ujar Cak Imin saat deklarasi relawan Kawula Muda Nusantara (Rekan) Amin (Anies-Muhaimin) di Jakarta, Minggu (28/1/2024).
Ia juga tak habis pikir dengan Luhut yang mendadak ikut berkomentar soal pernyataannya di debat Pilpres 2024.
Padahal Luhut tidak ada di arena debat.
"Yang debat siapa, yang bantah orang lain," kata Cak Imin.
Pasangan Anies Basawedan ini juga menyindir ikhwal "titip-menitip", sebagai keanehan.
Sebab menurut Cak Imin,ada orang yang sengaja dititipkan untuk bertarung di Pilpres 2024.
"Kalau kamu yang debat sama saya, ya kamu yang harus bantah," ungkap Cak Imin.
Adapun pernyataan Cak Imin yang dibantah Luhut, berkaitan dengan program hilirisasi nikel.
Menurut Cak Imin, pengelolaan hilirisasi yang ugal-ugalan berdampak pada kerusakan alam yang cukup serius, hingga ledakan berulang kali di smelter.
"Sulawesi Tengah pertumbuhan ekonominya sampai sekarang bisa 13 persen, tinggi sekali tapi rakyatnya tetap miskin dan tidak bisa menikmati. Hilirisasi apa yang mau kita lakukan, sementara ilegal tetap berlangsung lanjut," kata Cak Imin dalam debat Pilpres 2024.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini turut mengkritik soal pengelolaan tambang yang ngawur.
"Selain yang disampaikan Pak Mahfud yang memprihatinkan adalah data ESDM ada 2.500 tambang ilegal. Sementara tambang legal saja tak menghadirkan kesejahteraan," ungkapnya.
Meskipun pernyataan itu sempat dibantah Gibran, namun semakin ramai jadi perbincangan setelah debat.
Bahkan Menko Marves Luhut juga ikut mengomentari sekaligus membantah Cak Imin dengan nada tegas via tayangan video.
(REDAKSI)