POLITIKAL.ID - Berdasarkan data analis media sosial Drone Emprit, Gibran Rakabuming Raka mendapat sentimen negatif paling banyak dari netizen seusai debat Pilpres 2024 keempat, Minggu (21/1/2023).
Cawapres nomor urut 2 itu mendapat sentimen negatif sebesar 60 persen berdasarkan menurut pantauan di X sejak pukul 19.00-22.00 WIB hari Minggu kemarin.
Sentimen positif untuk putra sulung Jokowi itu cuma 33 persen, sedangkan sentimen netral 7 persen.
"Ini menunjukkan adanya sentimen yang kurang menguntungkan atau permasalahan yang mungkin sedang dihadapi oleh Gibran Rakabuming di media sosial selama jangka waktu yang ditentukan," kata Ismail Fahmi, founder Drone Emprit dalam cuitannya, Senin (22/1/2024).
Gibran dikritik netizen lantaran gesturenya selama debat cawapres dianggap berlebihan.
Gibran juga diduga melanggar aturan debat dengan meninggalkan podium untuk bicara.
Tak sedikit pula netizen yang memberi sindiran telah untuk Gibran dengan menganggapnya sebagai seorang yang tidak memiliki adab dan menggunakan gaya konyol dalam debat.
"Gibran juga dikritik karena mengejek Prof. Mahfud dan membawa-bawa Tom Lembong," ujarnya.
Bobby Nasution Bela Kakak Ipar
Terkait sentimen negatif tersebut, Bobby Nasution membela kakak iparnya.
Wali Kota Medan ini berdalih jawaban Gibran sangat memadai dalam debat cawapres, kendati dinilai ofensif.
"Dinilai ofensif (menyerang) dan tak hormati lawan? Gini, giliran kita nanya dibilang enggak etika, enggak sopan, tapi giliran kita diserang, kita diam-diam aja," ujar Bobby Nasution.
Suami Kahiyang Ayu ini juga beralasan bahwa sikap Gibran wajar, bukan bersantai saat debat.
"Namanya debat, kalau mau santai-santai, silaturahmi namanya," kata dia.
Terpisah, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, Nusron Wahid membantah pernyataan yang menuding Gibran tidak punya adab.
Ia membuktikan bahwa adab Gibran lebih baik sebagai anak muda dengan mencium tangan para peserta debat cawapres.
"Buktinya, begitu selesai debat begitu sengit, salaman dan cium tangan baik cium tangan ke Pak Mahfud maupun cium tangan kepada Pak Muhaimin. Jadi ini adalah adab yang baik. Putar saja videonya kalau enggak percaya," ungkap Nusron Wahid.
Selain itu, Nusron Wahid juga membela gesture Gibran yang seolah-olah mencari jawaban Mahfud MD.
Menurutnya gimik Gibran semalam hanya bagian dari intermezo untuk menyajikan entertaining kepada pemirsa.
"Supaya pemirsa terutama anak muda itu menjadi tidak apolitis. Dan menjadi tekun untuk ikuti debat tersebut. Sehingga ternyata debat presiden itu bukan sesuatu yang kaku, bukan sesuatu yang monoton. Tetapi bisa atraktif, bisa rileks, tanpa harus serang pribadi," kata Nusron Wahid.
(REDAKSI)