POLITIKAL.ID - Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) melalui Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Deni Surjantoro, memberikan pernyataan resmi terkait penetapan tersangka terhadap Dirjen Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata, dalam kasus Jiwasraya.
Isa Rachmatarwata yang sebelumnya menjabat sebagai Kabiro Asuransi di Bapepam LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) pada periode 2006 hingga 2012, diduga terlibat dalam pengelolaan dana investasi yang merugikan negara di PT Asuransi Jiwasraya.
Dalam keterangannya, Deni Surjantoro menyampaikan bahwa Kemenkeu menghormati sepenuhnya proses hukum yang sedang berjalan.
"Kita tanggapannya satu kalimat, kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, di Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Pernyataan ini menunjukkan komitmen Kemenkeu untuk mendukung langkah hukum yang sedang diambil oleh Kejaksaan Agung dalam menangani kasus yang sedang menjadi perhatian publik ini.
Meskipun kasus ini tengah diselidiki lebih lanjut, pihak Kemenkeu memilih untuk tidak memberikan komentar lebih jauh mengenai pemeriksaan yang sedang dilakukan terhadap Isa Rachmatarwata.
Sementara itu, selama menjadi pejabat negara, Isa Rachmatarwata tercatat melaporakan harta kekayaannya
Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, yang dilaporkan pada 29 Februari 2024 untuk periode 2023, berikut rincian harta Isa:
A. Tanah dan Bangunan Rp 8.837.205.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 180 m2/160 m2 di KAB / KOTA KOTA
TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 2.500.000.000
2. Tanah Seluas 6.380 m2 di KAB / KOTA TASIKMALAYA, HASIL SENDIRI Rp 729.145.000
3. Tanah Seluas 2.648 m2 di KAB / KOTA TASIKMALAYA, HASIL SENDIRI Rp 302.630.000
4. Tanah Seluas 258 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 3.870.000.000
5. Tanah Seluas 3.457 m2 di KAB / KOTA TASIKMALAYA, HASIL SENDIRI Rp 987.715.000
6. Tanah Seluas 3.134 m2 di KAB / KOTA TASIKMALAYA, HASIL SENDIRI Rp 447.715.000
B. Alat Transportasi dan Mesin
1. MOBIL, TOYOTA CAMRY Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp 100.000.000
2. MOBIL, MAZDA CX9 Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp 650.000.000
3. MOBIL, HYUNDAI IONIQ 5 EV Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp 750.000.000
C. Harta Bergerak Lainnya Rp 504.064.000
D. Surat Berharga Rp 19.520.346.454
E. Kas dan Setara Kas Rp 5.789.149.834
F. Harta Lainnya Rp 3.120.071.794
Sub Total Rp 39.270.837.082
Utang Rp 302.916.587
Total Harta Kekayaan Rp 38.967.920.495.
(*)
