POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Jalan alternatif yang menghubungkan Jalan Sambutan ke Jalan Merdeka, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, mengalami kerusakan parah akibat longsor yang terjadi belum lama ini.
Kerusakan ini disebabkan oleh aliran air yang menggerus tanah di bawah jalan tersebut, sehingga mengakibatkan pergerakan tanah yang merusak struktur jalan.
Jalan yang baru diresmikan pada Maret 2024 ini sementara waktu tidak dapat dilalui kendaraan.
Namun, Pemerintah Kota Samarinda, di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun, bergerak cepat untuk menangani kerusakan ini.
Andi Harun menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi bukan karena kualitas beton yang buruk.
“Kualitas beton tetap baik dan terjaga. Masalah utamanya adalah pergerakan tanah di bawah beton yang mengakibatkan keretakan hingga jalan terputus," jelas Andi Harun.
Ia mengatakan bahwa salah satu penyebab kerusakan adalah karakteristik tanah di Samarinda yang tidak stabil berbeda dengan daerah lainnya.
“Tanah di sekitar jalan tersebut tidak dipadatkan dengan optimal pada pembangunan awal, memperparah kerusakan saat digunakan,” ucapnya.
Andi Harun mengatakan dengan terjadi kurangnya analisis teknis terkait kondisi tanah yang seharusnya lebih detail dilakukan dalam perencanaan proyek besar.
"Waktu pembangunan seharusnya pemadatan dan pengecoran tanah di sisi bawah dilakukan lebih dulu supaya tekanan dari pemakaian jalan tidak mempercepat longsornya tanah," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemkot Samarinda ini menegaskan jika memang longsor tersebut disebabkan pengurangan kualitas beton, pihaknya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap kontraktor yang bersangkutan.
“Kami sudah bergerak cepat untuk memperbaiki kerusakan ini. Dalam dua minggu ke depan, jalan tersebut akan bisa dilalui kembali dengan aman,” Pungkasnya.
(tim redaksi)