Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian revitalisasi bahasa daerah yang akan mengarah pada Festival Tunas Bahasa Ibu, dimana siswa-siswi akan menunjukkan kemampuan mereka dalam bahasa Melayu Kutai.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Akhmad Taufik Hidayat, Bupati Kukar Edi Damansyah mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam upaya melestarikan dan mengembangkan bahasa dan sastra daerah, khususnya bahasa Melayu Kutai.
Ia menekankan bahwa bahasa dan sastra daerah adalah warisan budaya yang tak ternilai, yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai cerminan identitas sejarah dan kekayaan budaya.
“Saya berterima kasih dan terus mendukung berbagai upaya yang telah dilaksanakan oleh semua pihak, yang telah berkiprah di tengah masyarakat khususnya di dunia pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan misi meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya,” ujar Edi Damansyah.
Edi juga menambahkan bahwa di era globalisasi ini, tantangan besar yang dihadapi adalah mempertahankan dan menghidupkan kembali bahasa-bahasa daerah yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, peran para guru sangat penting dalam upaya revitalisasi, bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai penjaga dan pelestari budaya melalui pendidikan yang diberikan kepada generasi muda.
“Kami mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum memperkuat komitmen dalam melestarikan bahasa dan sastra daerah, sehingga bahasa Melayu Kutai tetap menjadi bagian penting dari kehidupan budaya di tengah masyarakat Kaltim,” pungkasnya.
(Advertorial)