Jumat, 20 September 2024

Kator Bahasa Provinsi Kaltim dan Pemkab Kukar Gelar Kegiatan Pelestarian Bahasa Kutai

Rabu, 22 Mei 2024 10:0

SUASANA - Suasana pelatihan bahasa kutai yang diikuti guru SD, SMP dan penggiat bahasa kutai

POLITIKAL.ID - Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar kegiatan peningkatan berbahasa dan bersastra daerah.

Kegiatan ini sebagai upayaa melestarikan bahasa Kutai yang berlangsung di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong mulai Senin, 20 Mei 2024, hingga Kamis, 23 Mei 2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh 70 peserta yang terdiri dari guru SD, guru SMP, serta penggiat bahasa Melayu Kutai dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Barat, dan Kabupaten Kutai Timur.

Beberapa narasumber yang hadir untuk memberikan pelatihan antara lain Nor Rasyidah, Isnaini Fidhiatil Ulla, Awang M. Rifani, dan Akhmad Yimi Arisandi. Materi yang disampaikan meliputi bahasa Kutai, puisi, dongeng, cerpen, pidato, tingkilan, tarsul, dan komedi tunggal.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Kukar, Akhmad Taufik Hidayat, mewakili Bupati Kukar Edi Damansyah, membuka acara ini.

Pembukaan ditandai dengan pemberian cendera mata oleh Akhmad Taufik Hidayat kepada Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kaltim, Halimi Hadibrata, dan sebaliknya.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Diyan Kurniawati menyatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk melahirkan para pengajar yang mampu menularkan ilmu mereka kepada sejawat di daerah masing-masing dan menjadi pemantau dalam pembelajaran revitalisasi bahasa daerah.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian revitalisasi bahasa daerah yang akan mengarah pada Festival Tunas Bahasa Ibu, dimana siswa-siswi akan menunjukkan kemampuan mereka dalam bahasa Melayu Kutai.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Akhmad Taufik Hidayat, Bupati Kukar Edi Damansyah mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam upaya melestarikan dan mengembangkan bahasa dan sastra daerah, khususnya bahasa Melayu Kutai.

Ia menekankan bahwa bahasa dan sastra daerah adalah warisan budaya yang tak ternilai, yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai cerminan identitas sejarah dan kekayaan budaya.

“Saya berterima kasih dan terus mendukung berbagai upaya yang telah dilaksanakan oleh semua pihak, yang telah berkiprah di tengah masyarakat khususnya di dunia pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan misi meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya,” ujar Edi Damansyah.

Edi juga menambahkan bahwa di era globalisasi ini, tantangan besar yang dihadapi adalah mempertahankan dan menghidupkan kembali bahasa-bahasa daerah yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, peran para guru sangat penting dalam upaya revitalisasi, bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai penjaga dan pelestari budaya melalui pendidikan yang diberikan kepada generasi muda.

“Kami mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum memperkuat komitmen dalam melestarikan bahasa dan sastra daerah, sehingga bahasa Melayu Kutai tetap menjadi bagian penting dari kehidupan budaya di tengah masyarakat Kaltim,” pungkasnya. 

(Advertorial) 

Tag berita: