Salah satu jalan keluar kata Puji, bisa dengan cara menghilangkan prosesi wisuda.
Atau jika ingin tetap terlaksana, mungkin bisa dilakukan dengan cara subsidi silang.
“Seperti subsidi dari yang mampu kepada mereka yang tidak mampu,” usulnya.
Lebih lanjut, kata Puji perlu adanya keputusan bersama dan tidak boleh ada yang dirugikan atau diberatkan.
Selain itu di lembaga satuan pendidikan tersebut selanjutnya harus dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Samarinda hingga mendapatkan persetujuan wali kota.
“Kembali lagi, karena tujuannya biar semua senang dan nyaman. Dan kegiatan itu tidak memberatkan, khususnya bagi pihak orang tua siswa,” pungkasnya. (Advertorial)