Sabtu, 23 November 2024

Komitmen Atasi Ketertinggalan Pembangunan, Andi Harun Siapkan Program Peningkatan Fasilitas di Samarinda Seberang

Senin, 23 November 2020 5:19

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Calon wali kota Samarinda nomor urut 2, Andi Harun menunjukkan komitmennya untuk mengatasi ketertinggalan pembangunan di kawasan Samarinda Seberang.

Andi Harun mengakui bahwa pembangunan dan ketersediaan fasilitas di Samarinda Seberang memang tertinggal dibandingkan kecamatan lainnya di Kota Samarinda. 

Sehingga, kata dia, sangat wajar kalau warga Samarinda Seberang menggaungkan daerah otonomi baru (DOB).

Dia pun mendukung terbentuknya DOB Samarinda Seberang sebagai solusi jangka panjang untuk meningkatkan pembangunan di wilayah tersebut.

Namun AH, sapaan akrabnya, sadar bahwa mimpi mewujudkan DOB Kabupaten Samarinda Seberang memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Sementara, ketersediaan infrastruktur di kawasan itu menjadi kebutuhan yang sudah mendesak.

Sebagai bentuk komitmennya membangun Samarinda Seberang, hal pertama yang akan dilakukan AH, sapaan akrabnya, saat terpilih sebagai wali kota adalah mendeteksi kebutuhan mendasar warga yang belum mampu dipenuhi karena keterbatasan infrastruktur.

“Sehingga antara kebutuhan masyarakat Samarinda Seberang dan perencanaan yang dilakukan pemerintah menjadi sinkron,” kata AH.

Politisi empat periode sebagai legislator di Karang Paci -sebutan Gedung DPRD Kaltim- ini sebenarnya sudah memiliki data terkait masalah utama di Samarinda Seberang

Hal itu diperoleh saat proses menyerap aspirasi masyarakat di masa kampanye yang dia lakukan sejak beberapa bulan terakhir.

Baik sebagai calon wali kota, maupun sebagai wakil rakyat sebagai anggota DPRD Kaltim.

Andi Harun mencatat, beberapa hal yang perlu diperhatikan di Samarinda Seberang adalah perbaikan dan peningkatan jalan lingkungan.

Dia melihat terdapat beberapa permukiman padat di Samarinda Seberang yang akses jalannya tidak memadai dan terbuat dari kayu.

Dia juga melihat di ruas jalan utama Samarinda Seberang misalnya, seperti di Jalan Bung Tomo, yang belum memiliki drainase.

Hal ini memicu semakin seringnya genagan air terlihat. 

“Kondisi ini pada akhirnya merugikan para pelaku usaha di pinggiran jalan utama tersebut. Ini salah satu masalah krusial yang harus kita hadapi,” pungkasnya. (*)

Tag berita:
Berita terkait