POLITIKAL.ID - Nama Menkopolhukam Mahfud MD disebut-sebut akan menjadi salah satu kandidat yang akan menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo di pilpres 2024.

Terkait hal ini, Mahfud MD juga turut memberikan tanggapannya. Ia mengatakan saat ini tahapan pesta demokrasi masih panjang.

Oleh karenanya ia mengatakan dinamika-dinamika ke depan masih belum bisa diprediksi.

"Kami lihat sajalah, demokrasi kami bagus, sekarang maju. Orang bisa menyebut nama orang, bisa menyebut dirinya sendiri juga bisa," kata Mahfud seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/4/2023).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyebut, salah satu bagian dari kemajuan demokrasi, yaitu setiap orang dibolehkan mengutarakan pendapatnya masing-masing terkait pilihan politiknya.

Oleh sebab itu, ungkapan Presiden Jokowi menjadi bukti sistem demokrasi di Indonesia berjalan sesuai dengan jalurnya.

"Itu salah satu kemajuan kami dalam demokrasi. Sekarang rakyat juga boleh ikut menyebut, bagus demokrasi sekarang ini," ucapnya.

Meski begitu, ia tak ingin menyatakan secara pasti ihwal kesiapan dirinya bila ditunjuk menjadi cawapres di Pilpres 2024 nanti. 

"Inikan baru lempar bola, belum ada yang final, lempar bolanya masih akan lama. Kecuali calon presidennya sudah agak definitif, PDIP sudah definitif karena tiketnya sudah ada, yang lain masih lempar bola. Pokoknya biarkan akan mengerucutkan mana yang terbaik bagi bangsa dan negara ini," ujarnya.

Terpenting, kata dia setiap capres dan cawapres harus tunduk pada setiap aturan yang sudah ada. Di samping itu, masyarakat juga punya hak menilai dan memilih calon yang tepat melalui Pilpres 2024.

"Satu Warga Negara Indonesia, dua bertakwa pada tuhan, tidak terlibat tindak pidana dan syarat-syarat lainnya yang ada dalam hukum, untuk kualitas dan kapabilitas diserahkan kepada masyarakat," katanya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan Presiden Jokowi mengungkapkan sejumlah nama yang berpotensi menjadi cawapres Ganjar.

Sejumlah nama yang diungkap Jokowi salah satunya Mahfud MD.

"Kok tanya saya, banyak. Ada Pak Erick, Pak Sandiaga Uno, Pak Mahfud, Pak Ridwan Kamil, Cak Imin, dan Pak Airlangga," kata Presiden Jokowi.

(*)