Bukan sekadar omong kosong. Kata AH, target itu cukup realistis.
Alasannya, progres proyek di lapangan memang sudah di atas 20 persen.
“Sementara pemancangan tiang-tiang utama juga sudah selesai. Ini prioritas jadi harus diselesaikan,” ungkapnya.
Menurut AH, nyaris 4 tahun warga Samarinda Seberang khususnya yang bermukim di Kelurahan Baqa dan sekitarnya harus berbelanja di pasar sementara di gelanggang olahraga depan SMP 3.
Kondisi itu membuat aktivitas belajar-mengajar terganggu.
Selain itu, tidak semua pedagang lama tertampung. Karena memang kapasitas pasar sementar ini memang lebih kecil.
“Akibatnya banyak pedagang meluber ke jalan. Ini mengundang kekumuhan.
Sementara pedagang di dalam sepi pembeli. Kan menyebkan kecemburuan,” ujarnya. (*)