Sabtu, 23 November 2024

Mantan Wakil Ketua DPD Demokrat Kaltim Serukan KLB

Rabu, 3 Maret 2021 5:23

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Mantan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Timur, Rahmadi Kasim, mendukung pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat. Alasannya, melihat perkembangan saat ini dia merasa sangat prihatin bukan hanya pada persoalan Partai Demokrat yang menjadi partai dinasti namun juga persoalan yang menyangkut masalah prinsip di Partai Demokrat. "Di mana dari SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) memimpin sebagai Ketua Umum dilanjutkan keoada anaknya Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) itu tatanan berorganisasinya menyimpang dari ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)," ujar Rahmadi Kasim kepada wartawan, Rabu, 3 Maret 2021 dilansir dari laman VIVA.co.id. Sebelumnya, dia pernah menuntut SBY secara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Saat itu, dia menggugat SBY karena diduga telah mengubah secara sepihak hasil keputusan Kongres IV Partai Demokrat. Rahmadi menilai, upaya mengubah AD/ART secara sepihak saat itu merupakan indikasi SBY ingin menguasai dan menjadikan Partai Demokrat menjadi partai keluarga. "Ketika saya tuntut dan seterusnya berproses di pengadilan, akhirnya itu dibetulkan dalam Rakernas diperluas di Mataram, berarti apa yang saya tuntutkan benar," imbuhnya. Kemudian, ketika dalam Kongres tahun 2020 yang didalamnya hanya membahas terkait suksesi ketua umum namun tidak ada pembahasan-pembahasan komisi yang menyangkut organisasi dan kaderisasi. Lalu saat itu juga tiba-tiba muncul lagi AD/ART yang dibuat di luar Kongres yang menurutnya isinya juga aneh. Ini barangkali kita mau meluruskan kedepan reaksi yang muncul di daerah seperti di Kalimantan tentunya, mereka meminta supaya kalau memang tidak bisa dimusyawarahkan, di KLB-kan. Berarti KLB ini penuh dengan dukungan arus-arus bawah," ucap Rahmadi lagi. Selanjutnya, dia juga mengimbau seluruh kader Partai Demokrat untuk menyikapi persoalan yang ada di internal partai dengan kepala dingin agar ke depan Demokrat lebih baik. Dia mengingatkan bahwa KLB bukan sesuatu yang nista, atau sesuatu yang tidak bisa. "Tapi KLB itu untuk memperbaiki Demokrat ke depan agar jadi salah satu tiga besar atau insya Allah pemenang dalam pemilu 2024," katanya. (*)
Tag berita:
Berita terkait