Bahkan, kata Hasyim, KPU tidak bisa mengontrol jumlah pemilih yang datang ke TPS, apalagi mengatur perolehan suara.
"Berapa jumlah pemilih yang hadir saja KPU tidak bisa mengontrol, KPU tidak bisa menentukan berapa sih pemilih, katakanlah dari DPT, DPTb, DPK di dalam negeri itu berapa yang akan hadir itu," kata Hasyim.
Untuk itu, Hasyim menyebut KPU tak dapat memprediksi atau mengontrol perolehan suara para kontestan Pilpres maupun partai politik.
Menurutnya, jumlah persentase suara para pasangan capres-cawapres saat ini merupakan hasil penghitungan suara dari TPS.
"Tidak pernah ada situasi ini. Jadi perolehan suara baik berupa suara maupun kalau dikonversi jadi persentase itu adalah semuanya berasal dari penghitungan suara secara berjenjang dari TPS," ungkapnya.
(REDAKSI)