POLITIKAL.ID - Pengamat politik Rocky Gerung memberi sorotan tajam pada debat calon presiden (capres) yang digelar Minggu, (4/2/2024).
Menurut Rocky Gerung, ketiga capres yang tampil di debat kelimat Pilpres 2024, berhasil menunjukkan karakter masing-masing.
Karakter tersebut, kata Rocky Gerung , muncul saat pernyataan penutup yang disampaikan masing-masing capres.
Dalam hal ini, Rocky Gerung menilai calon nomor urut 1, Anies Baswedan sebagai pemenang panggung debat capres.
"Panggung itu dimenangkan Anies. Oke. Ada kesejukan di situ selama lima kali debat ini," kata Rocky Gerung dalam cuplikan di YouTube Hersubeno Point, Selasa, (6/2/2024).
Meski demikian, Rocky Gerung tertarik dengan penampilan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang jauh di luar prediksi berbagai pihak.
Prabowo Subianto yang dianggap emosian, tak lagi menampakkan karakter tersebut. Justru di akhir debat, pasangan Gibran Rakabuming Raka itu menyampaikan permintaan maaf kepada lawan politiknya.
Rocky Gerung menilai cara Prabowo Subianto mengucapkan itu tulus.
"Yes, Anda boleh hina. Tetapi, seorang yang angkuh dan tiba-tiba menundukkan kepala serius mengatakan saya minta maaf mengatakan kepada Pak Anies. Itu soalnya," ungkap Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, Prabowo tahu kelemahannya dalam pengendalian emosi, sehingga capres nomor urut 2 itu menyampaikan permohonan maaf.
Aksi Prabowo itu memberi aura kesejukan dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Tapi, dia (Prabowo) tahu publik menyoroti dia dalam dimensi emosi. Kesejukan ada pada Prabowo, kecerdasan ada pada Anies, Ganjar keangkuhan," ujar Rocky.
Sementara itu, Rocky Gerung menganggap closing statement Ganjar Pranowo menunjukkan keangkuhan.
Dia menduga kata-kata yang diucapkan Ganjar Pranowo itu sengaja dialamtkan untuk menyerang Prabowo Subianto.
"Jangan pilih seseorang yang pernah membunuh, melanggar hak asasi manusia. Gak ada hak sedikit pun. Ganjar bicara itu!" ujar Rocky Gerung.
Rocky menganggap seharusnya yang boleh bicara itu adalah mahasiswa seperti misalnya Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Gielbran Muhammad Noor, bukan capres seperti Ganjar.
"Gielbran di UGM. Mahasiswa boleh bicara itu,. Apa Ganjar? Ganjar bagian dari orang yang mengelu-elukan Prabowo ketika Megawati mengangkat Prabowo jadi Wakil Presiden," kata Rocky Gerung.
"Mestinya Ganjar, bilang, terimakasih selesai. Saya tidak akan komentari soal HAM. Biarkan mahasiswa dan guru-guru besar komentari," tambahnya.
Rocky juga menilai seharusnya Ganjar tidak perlu berbicara soal HAM, lantaran capres yang diusung PDIP itu pernah terlibat pelanggaran HAM dalam kasus Wadas.
"Padahal, dia gak ngerti, dia itu pelaku pelanggaran HAM di Wadas, Gendeng. Kita mesti fair bilang itu tuh. Saya gak ada peduli terhadap capres itu. Saya peduli dengan dimensi kemanusiaan dari bangsa ini," ucap Rocky Gerung.
(REDAKSI)