POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Jauhar mengatakan sangat mudah menebak mundurnya Isran Noor dari pencalonan Ketua Golkar pada Musyawarah Daerah (Musda) X Kaltim.
Menurut Jauhar sapaannya itu, dapat dipastikan Isran Noor mundur sebelum berperang.
Lebih - lebih seruan DPP untuk tidak ada voting dalam gelaran musda untuk menentukan Ketua Golkar Kaltim periode mendatang.
Diwartakan poltikal sebelumnya, pertemuan sejumlah kader Golkar Kaltim bersama pengurus DPP di Jakarta memberikan dukungan politik kepada Rudy Mas'ud.
Hal itu lantaran petunjuk pelaksanaan (Juklak) Musda tak ada lagi jalan Diskresi bagi Isran Noor dan memprioritaskan kader (Juklak 02) sebagai Ketua DPD Golkar Kaltim.
Dari pada maju tapi hancur dan tidak jelas tidak ada peluang, kata Jauhar Isran Noor pasti memilih mundur.
"Ya, bisa dibilang lempar handuk sebelum berperang," ucap Jauhar dengan lugas.
Dengan penyerahan dukungan Isran Noor kepada Makmur HAPK yang disampaikan langsung dari kader Golkar, Dahri Yasin beberapa waktu lalu. Artinya persaingan calon tinggal enam kader.
Rudy Mas'ud dan Makmur HAPK disebut memiliki persaingan yang ketat."Lihat saja di Musda nanti, artinya keterpilihan Ketua juga mempresentasikan pertarungan internal antar kelompok tua dan muda kader Golkar,"
Dari pantauan media ini, sejak pukul 10.00 WITA (14/3/2020) lokasi pelaksanaan Musda di Swiss-Belhotel Samarinda, panitia masih sibuk mematangkan persiapan.
Stand seragam dan berbagai emblem partai berlambang pohon beringin juga dijejer.
Kemeriahan Musda Golkar juga terlihat pada baleho dan spanduk di depan Hotel di bilangan Jalan Mulawarman.
Bendera Golkar juga terpasang dibeberapa titik jalan protokol. (Redaksi Politikal)