Minggu, 19 Januari 2025

Sri Mulyani Dorong Jual Beli Saham Sudah Mulai Diajakan pada Anak Tingkat SD

Jumat, 3 Januari 2025 21:5

BERBICARA - Menteri Kuangan, Sri Mulyani. / foto: Istimewa

POLITIKAL.ID  -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini menyatakan pentingnya pendidikan pasar modal yang dimulai sejak tingkat sekolah dasar.

Menurut Sri Mulyani, untuk menguatkan pasar modal Indonesia, peningkatan literasi masyarakat terkait saham perlu dilakukan secara lebih dini. Hal ini bertujuan agar anak-anak sudah memahami dan terbiasa dengan transaksi saham sejak usia muda, bukan hanya ketika mereka sudah berada di bangku kuliah.

"Jual-beli saham sekarang seharusnya sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi, tapi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka menjadi lebih familiar dengan bursa efek," ujar Sri Mulyani saat berbicara di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, pada Kamis, 2 Januari 2025.

Sri Mulyani mengungkapkan, meskipun ia, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mulai mengenal Bursa Efek Indonesia saat kuliah, ia berharap generasi muda kini bisa lebih cepat mendapatkan pemahaman dasar tentang pasar modal.

Pendidikan pasar modal, kata Sri Mulyani, seharusnya menjadi bagian dari kurikulum pendidikan agar siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga merasa nyaman dengan aktivitas transaksi saham.

Namun, untuk mewujudkan hal ini, Sri Mulyani menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak.

"Edukasi tentang jual-beli saham perlu dirumuskan dalam kurikulum pendidikan, serta ditentukan bagaimana cara penyampaiannya supaya mereka merasa terbiasa," tambahnya.

Selain itu, Sri Mulyani juga menyoroti tantangan lainnya yang akan muncul seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam pasar modal. Salah satu tantangannya adalah memastikan bahwa saham yang diperdagangkan di pasar modal benar-benar sehat, berasal dari perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik.

"Masyarakat harus merasa yakin bahwa saham yang mereka beli memiliki fundamental yang kuat dan bukan sekadar surat berharga yang dapat merugikan mereka," ujarnya.

Pentingnya literasi pasar modal terbukti dari data terbaru yang disampaikan oleh OJK. Hingga 30 Desember 2024, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 2,65 persen secara year-to-date, nilai kapitalisasi pasar justru mengalami kenaikan 5,74 persen menjadi Rp 12,33 ribu triliun. Selain itu, dana yang dihimpun melalui penawaran umum juga tercatat mencapai Rp 259,24 triliun, dengan penambahan 43 emiten baru pada tahun 2024.

Tentu, capaian terbesar datang dari sisi jumlah investor. OJK melaporkan bahwa jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 14,8 juta, yang meningkat 22,21 persen secara tahunan dan melampaui target pencapaian SID pada 2024. Menariknya, mayoritas dari pertumbuhan investor baru ini berasal dari kalangan muda, dengan 79 persen investor berusia di bawah 40 tahun.

Dengan semakin berkembangnya jumlah investor dan semakin teredukasinya masyarakat terkait pasar modal, Sri Mulyani berharap hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan, dengan cara yang lebih cerdas dan berbasis pada pengetahuan pasar yang mendalam.
 

(Redaksi) 

Tag berita: