Jumat, 22 November 2024

Pilkada Jakarta 2024

Tiga Paslon Sampaikan Gagasan di Debat Pilkada Jakarta, Bersaing Atasi Pengangguran Gen Z

Senin, 7 Oktober 2024 18:42

Debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta resmi digelar di JIExpo Kemayoran Jakarta, Minggu (6/10/2024)

POLITIKAL.ID, JAKARTA - Debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta resmi digelar di JIExpo Kemayoran Jakarta, Minggu (6/10/2024) malam tadi. Pada debat perdana itu, tiga pasangan calon (Paslon) calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono-Rano Karno bertarung gagasan untuk mengentaskan problem pengangguran kelompok usia muda 15-29 tahun atau Gen Z di debat perdana Pilkada DKI Jakarta 2024.

Perdebatan tiga paslon Gubernur Jakarta ini sebab besarnya data pengangguran Generasi Z yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam laporannya, BPS melaporkan per Agustus 2023, tingkat pengangguran terbuka di Jakarta mencapai 6,53 persen atau 355.000 orang pengangguran. Angka tersebut didominasi kelompok usia muda 15-29 tahun atau Gen Z, di mana sebesar 70,37 persen atau satu dari enam orang muda menganggur. Sementara, mayoritas lowongan pekerjaan yang tersedia mengisyaratkan usia dan pengalaman tertentu.

Pada debat tersebut, paslon Ridwan Kamil-Suswono mengemukakan beberapa program. Mulai dari coworking space gratis dan dana bantuan PHK.

"RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) akan memperbanyak coworking yang sewanya gratis buat Gen Z di Jakarta termasuk minum kopinya karena Gen Z ini konsumsi kopinya besar sekali dan mahal, nanti kita kasih gratis kopinya," ujar RK.

RK mengatakan gagasan ini muncul karena ada keluhan dari Gen Z yang mengaku kesulitan melakukan work from anywhere lantaran biaya yang mahal.

Tak hanya itu, RK juga berkomitmen menggagas program dana kekuatan sosial bagi Gen Z yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Bantuan ini akan diberikan selama tiga bulan untuk membantu mereka bertahan hingga mendapatkan pekerjaan baru.

"Insya Allah ya kalau di-PHK ada tiga bulan dikasih anggaran buat survive sampai menunggu kerja baru," kata RK usai debat.

Selain bantuan pra dan pasca kerja, pasangan RIDO juga menyampaikan beberapa program pelatihan magang.

Suswono menyebut bahwa program ini akan mendorong wirausaha muda dengan program inkubasi dan permodalan.

"Dan yang lebih penting lagi adalah pelatihan siap kerja. Dan nanti anak-anak muda akan magang di provinsi baik di BUMD maupun di kantor gubernur. Mereka akan mendapatkan pelajaran langsung di lapangan," ujar Suswono.

Sementara itu, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana menyampaikan bahwa permasalahan Gen Z lantaran ketidakcocokan keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan pasar kerja. Permasalahan utama ini dinilai sebagai akar masalah, sehingga ketidakcocokan antara persyaratan keterampilan dari pasangan kerja, dan kompetensi dari pencari kerja yang khususnya para Gen Z ini.

"Jadi ketidakcocokan ini membuat mereka menjadi tidak bisa bekerja secara optimal," jelas Kun.

Oleh sebab itu, pasangan Dharma-Kun menilai perlu adanya pengintegrasian dan koordinasi yang sangat melekat antara dunia kerja dan kalangan kampus, kalangan politeknik maupun kalangan SMK agar itu bisa match, bisa cocok satu sama lain.

"Mereka-mereka nanti bisa diberikan fasilitas kerja praktek di pasar kerja yang ada, sehingga nanti bisa langsung ditempatkan di sana," ujar Kun.

Selain itu, Kun menyebutkan keinginannya untuk memanfaatkan dunia digital sebagai investasi masa depan bagi Gen Z, serta mendorong mereka untuk menggunakan teknologi dalam mengembangkan potensi dan meningkatkan daya saing.

Diakhir, pasangan Pramono Anung-Rano Karno menitikberatkan program dukungan kerja yang fleksibel bagi Gen Z, dengan pola dua hari di kantor dan tiga hari bekerja dari rumah. Pramono menyebutkan bahwa penerapan sistem work from anywhere ini menghasilkan produktivitas yang tinggi dan sangat memuaskan.
Pasangan yang kerap disebut Pram-Doel ini juga menjanjikan pembukaan layanan konseling 24 jam bagi Gen Z sebagai sarana untuk menyalurkan tekanan atau masalah yang dihadapi.

Sedangkan dalam menghadapi tingginya angka pengangguran di Jakarta, Pramono berjanji mengadakan job fair di tiap kecamatan setiap tiga bulan sekali, diiringi pelatihan bersertifikat dan modernisasi Balai Latihan Kerja (BLK).

"Kami temui fakta bahwa 354 ribu orang masih menganggur di Jakarta, bahkan di tahun 2024, 53 ribu orang diterpa badai PHK. Masalah ini harus ditangani serius, dengan job fair tiga bulan sekali di kecamatan dan tersedia pelatihan bersertifikat dan balai latihan kerja yang lebih modern," ucapnya.

Rano Karno pun sebelumnya juga sempat menyebut rencana pembangunan BLK modern yang akan fokus pada keterampilan berbasis teknologi digital, termasuk pelatihan konten kreator animasi.

"Dunia digital ini dunia yang bisa dijamak anak-anak oleh karena itu lah kita akan membangun balai rakyat di sana akan tempat BLK modern, BLK modern bisa tidak hanya balai pelatihan kerja untuk mesin, tapi juga komputerisasi," tuturnya.

Dalam pernyataan penutup mereka, Rano juga menegaskan kembali bahwa pasangan Pram-Doel akan memberikan lebih banyak kesempatan kerja dan pelatihan agar Gen Z maupun kaum milenial tidak perlu khawatir.

"Kita akan memberikan lebih banyak peluang kerja dan pelatihan bersertifikat. Mulai dari public speaking hingga literasi finansial. Kami buka selebar-lebarnya ruang untuk mengembangkan bakat serta tetap memastikan adanya layanan kesehatan mental yang bersahabat," ucap Rano.

(*)

Tag berita:
Berita terkait