Namun setelah pengesahan APBD Perubahan, penggunaan anggaran untuk penanganan Covid-19 dikembalikan ke batang tubuh APBD.
Sehingga peruntukannya pun bisa digunakan kembali sesuai dengan peruntukan awal.
Dilansir dari Samarinda Pos, Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan SD-SMP Dinas Pendidikan Samarinda, Barlin Kesuma membenarkan bahwa dana insentif juga sudah transfer bersamaan dengan dana Bosda yang juga sempat tertunda sebelumnya.
"Informasi dari keuangan memang sudah ditransfer," jelasnya.
Menyikapi hal ini, AH berpendapat bahwa keterlambatan pembayaran guru honorer merupakan bukti jika ada yang harus diperbaiki dalam sistem tata kelola anggaran.
“Terlepas saat ini sebagian anggaran difokuskan untuk menangani pandemic,” ungkapnya. (*)