POLITIKLA.ID, KUKAR - Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Dendi Suryadi menyampaikan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih jika kelak terpilih sebagai Bupati Kukar.
Sebagaimana diketahui, Dendi Suryadi maju di Pilkada Kukar berpasangan dengan Alif Turiadi sebagai wakilnya.
Pada Rabu 25 September 2024, Dendi Suryadi dan Alif Turiadi, melaksanakan sosialisasi visi, misi, dan program unggulan mereka.
Kegiatan ini berlangsung di Warkop Ulin, Jalan Poros Samarinda-Anggana, Sungai Mariam. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi warga dalam proses pemilihan umum.
Pada kesempatan ini, Dendi mengatakan bahwa Kutai Kartanegara adalah daerah yang kaya akan sumber daya alam.
“Daerah kita ini sebenarnya memiliki potensi yang besar. Alamnya kaya, banyak perusahaan beroperasi di sini, kondisi keamanan terjamin, masyarakatnya toleran, dan hidup dalam kerukunan tanpa memandang suku atau agama. Artinya, kita punya banyak potensi untuk maju, tapi kenyataannya kita belum maju,” ujar Dendi, Rabu (25/9/2024).
Namun demikian Dendi mengatakan, potensi tersebut belum dimanfaatkan pemerintah untuk kemajuan dan kemakmuran warga Kukar. Ia pun mengatakan saat ini Kukar masih belum masuk ketegori sebagai kabupaten maju.
“Salah satu penyebab utamanya, jujur saja, adalah karena pemerintahan belum efektif. Masih ada praktik-praktik korupsi. Meski saya tidak bisa menuduh siapa pelakunya,” ujarnya
“Salah satu contohnya, setiap kali ada proyek, perusahaan harus membayar “uang muka” sebesar 10-15%, bahkan 17-20%. Ini masih terjadi dan perlu dibenahi,” lanjutnya.
Dendi berjanji jika kelak terpilih sebagai Bupati Kukar, dirinya akan memastikan untuk membersihkan praktik-praktik korupsi
“Ketika saya menjadi Bupati nanti, saya akan pastikan tidak ada lagi praktik seperti ini di jajaran saya. Saya akan membersihkan korupsi,” tuturnya.
Selain itu, ia juga mengatakan dalam melakukan pembangunan, tidak serta merta harus membebankan ke APBD, meski tidak dipungkiri Kukar memiliki APBD yang cukup besar.
“APBD kita besar, sekitar Rp14 triliun, namun menurut saya itu masih belum cukup. Kita harus mencari sumber pendanaan lain. Di provinsi ada dana yang bisa kita ambil, seperti yang dilakukan oleh Pak Andi Harun di Samarinda. Selain itu, kita bisa mencari dana dari APBN melalui proyek-proyek dari kementerian. Kita juga perlu mempertimbangkan dana dari luar negeri atau lembaga internasional untuk proyek lingkungan hidup,” jelasnya.
Dendi menegaskan langkah pertama yang akan ia lakukan jika menjabat Bupati Kukar adalah menciptakan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi.
“Kita harus berani menghentikan praktik korupsi. Uang yang seharusnya bisa digunakan untuk membangun jalan dan infrastruktur lainnya sering bocor karena dipotong di awal. Kontraktor berhak mendapat keuntungan, tetapi harus sesuai aturan dan tidak dengan cara-cara yang merugikan rakyat,” tandasnya.
Dendi mengatakan, pemerintah harus berani menjamin pendidikan dan kesehatan gratis untuk masyarakat, terlebih alokasi dari APBD untuk pendidikan dan kesehatan cukup besar.
“Saat ini, tidak ada yang benar-benar gratis karena semuanya menggunakan BPJS. Padahal sesuai aturan 10 persen dari APBD harus dialokasikan untuk kesehatan. Dengan APBD sebesar Rp14 triliun, seharusnya kita bisa menggratiskan layanan kesehatan. Pendidikan juga harus gratis, terutama untuk tingkat TK, SD, dan SMP,” bebernya.
Dendi juga berjanji akan memberikan lebih banyak kebebasan kepada RT dan desa untuk menggunakan dana sesuai kebutuhan masing-masing. Alokasi dana desa yang sekarang berkisar antara Rp2 hingga Rp10 miliar akan ditambah, sehingga desa-desa bisa membangun infrastruktur, meningkatkan sumber daya manusia, dan mengembangkan ekonomi kerakyatan.
“Selain RT, kita juga akan memberikan bantuan kepada lembaga-lembaga desa lainnya seperti Posyandu, Karang Taruna, Lembaga Adat, dan PKK. Lembaga-lembaga ini penting untuk menjalankan program-program sosial dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
“Setiap BUMDes akan kita berikan modal sebesar Rp500 juta untuk membantu mereka mengembangkan usahanya. Kita akan awasi dan bantu agar mereka bisa mengelola modal dengan baik,” lanjutnya.
Sebagai calon Bupati Kukar pilihan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan memanfaatkan program makan bergizi untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita juga akan memanfaatkan program-program presiden terpilih, seperti program makan bergizi untuk ibu menyusui. Ini adalah salah satu program penting yang harus kita jalankan demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
(*)