Senin, 20 Mei 2024

Jepang Geram Kapal China Kepergok Masuki Perairan Okinotorishima

Selasa, 21 Juli 2020 2:57

ilustrasi/ cnnindonesia.com

POLITIKAL.ID - Berita Mancanegara yang dikutip POLITIKAL.ID tentang kapal China masuki perairan Okinotorishima.

Sebuah kapal survei Negeri Tirai Bambu diam-diam berlayar selama 10 hari di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) di dekat Pulau Okinotorishima, hal tersebut membuat Jepang melontarkan protes kepada China.

Okinotorishima merupakan sebuah pulau kecil yang terdiri dari batu karang merupakan wilayah yang dikontrol Jepang dan terletak di perairan Pasifik, tepatnya tenggara Okinawa atau sekitar 1.700 kilometer dari selatan Tokyo.

Kepala Sekretaris Kabinet Pemerintah Jepang Yoshihide Suga mengatakan petugas patroli laut memergoki sebuah kapal China dengan peralatan survei memasuki perairan Okinotorishima pada 9 Juli lalu.

Suga menuturkan saat itu juga petugas patroli laut telah mengusir kapal China untuk keluar ZEE Jepang.

Namun, ia menuturkan kapal China itu tetap beroperasi di perairan tersebut hingga 18 Juli.

Suga mengatakan hal itu membuat Jepang mengirimkan protes kepada China melalui jalur diplomatik.

"Kami tidak pernah memberi izin kepada pihak China untuk melakukan survei dan penelitian maritim di perairan tersebut," kata Suga dalam jumpa pers di Tokyo seperti dikutip AP pada Selasa (21/7).

Jepang mengklaim hak teritorial negaranya atas Okinotorishima selaras dengan Konvensi PBB tentang Hukum Kelautan (UNCLOS). Dengan begitu, menurut konvensi tersebut seluruh kapal asing harus terlebih dahulu meminta izin untuk beroperasi di wilayah itu.

Jepang mengklaim Okinotorishima sebagai pulau.

Namun, China menilai itu hanya batu karang sehingga tidak bisa dianggap Jepang sebagai titik demarkasi ZEE-nya.

Jika dilihat dari udara dan citra satelit, Okinotorishima memang nampak sebagai batu karang yang menonjol ke permukaan air laut.

Ketika air pasang, pulau tersebut hanya terlihat ujungnya saja.

Selama ini, Jepang tengah berupaya memperbesar daratan Okinotorishima dengan menanam terumbu karang.

Beberapa pihak bahkan menganjurkan Jepang membangun tanggul beton demi menghindari erosi lebih lanjut terhadap pulau tersebut.

Pada Jumat pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying sekali lagi menegaskan bahwa Beijing menganggap Okinotorishima adalah terumbu karang di bawah konvensi PBB sehingga Jepang tak bisa menggunakannya sebagai klaim ZEE.

Karena itu, Hua menuturkan kapal survei China tak perlu meminta izin Jepang untuk melakukan penelitian ilmiah di kawasan tersebut yang merupakan perairan bebas.

Insiden di Okinotorishima ini menambah ketegangan antara Jepang dan China yang tengah memanas belakangan ini, terutama setelah pada akhir Juni lalu Beijing mengirim sejumlah kapal penjaga pantai ke Pulau Senkaku atau Diaoyu di Laut China Timur yang menjadi sengketa kedua negara.

China mengerahkan kapal penjaga pantai ke Senkaku setelah Tokyo mengajukan rancangan undang-undang untuk mengubah status dan nama kepulauan tersebut.

Baru-baru ini Jepang turut menambah jumlah jet tempur untuk mencegat dan mengusir semua pesawat militer China yang ingin mendekati Senkaku.

Langkah ini dilakukan pemerintahan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyusul manuver China yang terus mengerahkan sejumlah kapal dan pesawatnya ke sekitar Pulau Senkaku. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Jepang Marah usai Kapal Survei China Terobos ZEE"

Tag berita:
Berita terkait