Jumat, 22 November 2024

Kabar Nasional

Jokowi Mau Jadi Ketum Golkar? Tunggu Dulu, Jusuf Kalla Tak Tinggal Diam

Sabtu, 2 Maret 2024 8:27

Jusuf Kalla, Airlangga Hartarto, dan Presiden Jokowi saat HUT ke-58 Golkar.

POLITIKAL.ID - Belakangan ini ramai beredar isu Joko Widodo (Jokowi) bakal bergabung dengan Golkar selepas berakhirnya masa jabatan Presiden.

Tak cuma bergabung dengan partai beringin, Jokowi juga disebut-sebut menginginkan kursi Ketua Umum Golkar.

Rupanya isu ini sudah sampai ke telinga Jusuf Kalla yang merupakan politikus senior Golkar.

Jusuf Kalla tak tinggal diam dengan isu tersebut.

Ia menyambut baik seandainya Jokowi bergabung ke Golkar.

Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 itu menganggap semoa orang berhak menentukan jalan politiknya, dan Golkar siap menyambut dengan tangan terbuka.

"Ya, semua orang bisa bergabung ke Golkar. Tapi, tentu dengan cara-cara. Bergabung aja boleh. Apa yang tidak boleh?" kata Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Namun untuk isu Jokowi menginginkan kursi Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla pasang badan.

Menurutnya, kandidat ketua umum Golkar harus melalui proses sesuai aturan partai.

Ia menegaskan, jika ada seseorang yang hendak menjadi Ketua Umum Golkar, maka harus menjadi bagian struktur pengurus partai minimal selama lima tahun.

"Ya, semua orang bisa, kamu juga bisa, boleh. Tapi, untuk menjadi pengurus ada aturannya.

Kalau untuk jadi ketua atau jadi apa, minimal lima tahun harus jadi pengurus," ungkap Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menanggapi isu Presiden Jokowi ingin gabung.

Airlangga menganggap hal tersebut sangat bagus bagi partai berlambang pohon beringin itu.

"Baik, bagus-bagus saja," ucap Airlangga Hartarto pekan lalu.

Namun, soal status Jokowi yang masih tercatat sebagai kader PDIP diyakini bakal menjadi penghalang untuk melompat ke Golkar.

Meski demikian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Jokowi merupakan tokoh nasional yang 'dimiliki' semua partai politik di Indonesia.

"Pak Jokowi kan tokoh nasional, milik semua partai, dimiliki semua partai," kata Airlangga Hartarto.

(REDAKSI)

Tag berita:
Berita terkait