POLITIKAL.ID - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep memasang target tinggi di Pemilu 2024 untuk partai yang dipimpinnya agar bisa lolos ke Senayan.
PSI membutuhkan 4 persen suara untuk mencapai ambang batas parlemen di Pemilu 2024.
Tetapi, Kaesang percaya diri PSI bisa mendulang 7 persen suara.
Target tinggi tersebut bukan tanpa sebab, Kaesang menjelaskan faktor kedekatan dengan Presiden Jokowi menjadi keuntungan besar bagi PSI.
Selain telah berkampanye ke 34 provinsi dan ratusan kota di Indonesia, Kaesang mengaku terbantu dengan dukungan dan restu dari ayahnya, Jokowi.
Apalagi belakangan ini Jokowi kerap bertemu Kaesang dan sejumlah elite PSI.
Pertemuan itu terjalin dengan situasi nonformal saat bermain sepakbola bersama di Yogyakarta, berlanjut minum teh di Braga, Bandung, hingga makan mie bersama di Deliserdang, Sumatera Utara.
"Insya Allah dengan dukungan dan restu dari Pak Presiden, PSI bisa masuk ke Senayan," kata Kaesang, ungkap Kaesang, Kamis (8/2/2024).
Sebelumnya, Jokowi sendiri mengaku senang dengan PSI.
"Kan sudah saya sampaikan saya sejak dulu sudah senang sama yang namanya PSI," kata Jokowi.
Jokowi yakin PSI akan lolos ke Senayan, tetapi ia meminta menunggu hasil Pemilu 2024.
"Ya nanti dilihat tanggal 14 Februari, semuanya," ucap Jokowi.
Survei terbaru PSI
Sementara itu, Survei Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bisa lolos ke Senayan.
Itu terlihat dari elektabilitas yang diraih PSI berdasarkan survei JRC sebesar 4,7 persen.
Angka tersebut jelas melampaui ambang batas parlemen yang dipatok 4 persen.
Tak bisa dipungkiri, keberadaan Kaesang Pangarep telah mendongkrak elektabilitas PSI secara signifikan.
Ketika putra bungsu Jokowi itu baru menjabat Ketum PSI, elektabilitas partai berlambang setangkai mawar itu baru menyentuh 1,5 persen elektabilitas.
Di akhir tahun 2023, PSI melejit dengan elektabilitas sebsar 3,5 persen.
"Masuknya Kaesang memberi suntikan energi luar biasa bagi partai yang menggaungkan semangat anak-anak muda untuk tampil dalam politik," kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, (5/2/2024).
Survei JRC dilakukan pada 25-31 Januari 2024, secara tatap muka kepada 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil survei elektabilitas parpol versi JRC:
Gerindra 22,5 persen
PDIP 16,7 persen
Golkar 9,8 persen
PKB 7,4 persen
Demokrat 5,2 persen
PKS 5,2 persen
NasDem 5,0 persen
PAN 4,8 persen
PSI 4,7 persen
PPP 2,6 persen
Perindo 1,5 persen
Gelora 0,8 persen
Hanura 0,6 persen
PBB 0,4 persen
Ummat 0,3 persen
Garuda 0,1 persen
PKN 0,0 persen
Partai Buruh 0,0 persen.
(REDAKSI)