POLITIKAL.ID - Kecamatan Samarinda Ilir lakukan penanganan stunting dengan mengandeng Puskesmas.
Selain itu, Kecamatan Samarinda Ilir akan mengaktifkan kembali Dasawisma dan melibatkan Posyandu dalam memerangi stunting.
Demikian diungkapkan Camat Samarinda Ilir, Ramdhani, Selasa (30/05/2023).
"Kami telah mengaktifkan kembali Dasawisma yang sudah ada," ujar Ramdhani.
Ramdhani berharap agar ibu hamil aktif memeriksakan kesehatan mereka dan datang ke Dasawisma.
Selain itu, Ia menyebut upaya pemberian makanan tambahan juga telah dilakukan.
Namun, data yang terkait belum bisa dibagikan secara rinci karena masih dalam proses validasi.
Akan tetapi, Ia mengklaim memiliki jumlah kasus yang lebih sedikit dibandingkan dengan kecamatan lain.
"Kami memiliki jumlah kasus yang lebih sedikit dibandingkan dengan kecamatan lainnya," ujarnya.
Diketahui, Kecamatan Samarinda Ilir telah mengadakan Rembuk Stunting beberapa waktu yang lalu.
Hasil dari Rembuk Stunting ini, Ramdhani mengatakan bahwa mereka akan mendorong kerjasama dengan berbagai sektor terkait.
(Advertorial)
Namun, semuanya tergantung pada partisipasi masyarakat, karena hal ini juga berkaitan dengan gaya hidup dan kesadaran warga untuk datang ke posyandu.
Kepala UPTD Puskesmas Sidomulyo, Ida Afrida, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan validasi data ketika ada laporan atau pasien yang datang dengan masalah stunting.
Mereka juga telah meminjamkan alat pengukuran antropometri ke posyandu.
Ida juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melatih kader posyandu selama 2 hari sebelum penggunaan alat pengukuran tersebut.
Dari 59 posyandu, sebanyak 40 posyandu sudah menerima alat pengukuran ini, untuk memastikan akurasi data yang valid.
Ida juga menyebutkan bahwa faktor lain yang ditemukan di Kelurahan Selili adalah sanitasi, tetapi sebenarnya penyebaran stunting di Kecamatan Samarinda Ilir merata di seluruh Kelurahan.
"Permasalahannya hampir sama di hampir semua kelurahan, baik dari segi sanitasi maupun pola asuhnya," pungkasnya.
(Advertorial)