POLITIKAL.ID - Keberadaan Kartu Prakerja mendapat sambutan positif sebagian besar masyarakat. Ini membuktikan bahwa Kartu Prakerja memang dibutuhkan. Kebijakan pemerintah menerapkan program ini juga terus menuai pujian.
"Kebijakan pemerintah ini sudah tepat. Saya ingin sampaikan kebutuhan manusia itu tidak sekedar makanan untuk menjamin kelangsungan hidup. Tetapi juga butuh pekerjaan bukan saja sebagai sumber penghasilan tapi juga menjaga harkat," ujar Ketua DPD Golkar Jawa Timur, Muhammad Sarmuji, Jumat (1/5/2020).
Dia menilai, program Kartu Prakerja menjaga harapan bagi mereka yang memandang pekerjaan sebagai bagian penting dari kehidupan. Mengingat strategisnya Kartu Prakerja tersebut Sarmuji mengharapkan penerapannya bisa dilakukan secara tepat.
"Saya bertemu dengan beberapa kepala daerah di Jawa Timur. Mereka mengapresiasi program ini. Tetapi, mereka juga memberi masukan agar program Kartu Prakerja ini diterapkan melalui sistem kuota," tegas Sarmuji.
Dengan sistem kuota, sambung dia, bisa menghindari aksi saling mendahului dalam mengakses program tersebut. Sistem kuota juga dinilai mampu menunjang aspek pemerataan. Di samping itu, bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menutup celah persaingan bebas melalui sistem teknologi dan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan.
Menurut dia, manusia yang tidak punya pekerjaan, selain tidak bisa mencukupi hidupnya juga terancam harkat kemanusiaannya. Menyitir salah satu puisi Kahlil Gibran, penyair besar kelahiran Libanon. Sarmuji mengatakan, Kahlil Gibran memuji kerja sebagai sesuatu yang luar biasa.
"Dengan menyibukkan dirimu dalam kerja, engkau telah mencintai kehidupan. Kerja adalah cinta yang mewujud,” ucapnya.
Politisi kelahiran Surabaya itu menambahkan, upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sudah sangat baik. Bagi mereka yang membutuhkan bantuan makanan sudah ada kartu sembako. Bahkan, Program Keluarga Harapan (PKH) juga ditingkatkan baik nominal maupun jumlah. PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin.
"Bagi mereka yang putus kerja, dan yang akan bekerja, mereka membutuhkan tambahan keahlian agar pascapandemi Corona mereka siap kembali bekerja," kata Sarmuji. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Pemberian Kartu Prakerja Bisa Dilakukan Sistem Kuota"